News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Trend Baru Covid-19, Ada Klaster ART di Tangsel, Begini Nasib Mereka

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien Covid-19 di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel, Selasa (25/8/2020)

TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Setelah libur Lebaran 2021, muncul beragam klaster penyebaran Covid-19.

Mulai dari klaster Lebaran, klaster halalbihalal, klaster keluarga hingga klaster tahlilan.

Di Tangerang Selatan (Tangsel) ada klaster asisten rumah tangga (ART).

Sepekan setelah libur Idulfitri atau Lebaran, Rumah Lawan Covid-19 (RLC) mengisolasi sekira 30 ART dari berbagai wilayah di Tangsel.

Baca juga: Respon Menkes Sikapi Korupsi Masker dan Hasil Pemeriksaan 20 ASN Dinkes Banten yang Berniat Mundur

Umumnya, para ART yang terdeteksi terpapar Covid-19, baru kembali dari mudik atau memang baru kerja sebagai ART di Tangsel.

Namun ada juga ART yang terpapar diduga karena mengikuti salat Id ataupun menjamu tamu majikan yang silaturahmi Lebaran.

Cerita ART yang Positif Covid-19, Tertular saat Menjamu Tamu Majikan yang Silaturahmi Lebaran

Hal itulah yang dirasakan, Kaisah (43) ART di sebuah perumahan di kawasan Ciputat, Tangsel.

Kaisah menyatakan, pada hari kedua Lebaran, ada tamu majikannya yang datang silaturahmi.

Beberapa hari kemudian, dikabari bahwa si tamu itu terpapar Covid-19.

Kaisah dan tiga majikannyapun menjalani swab test antigen.

Hasilnya Kaisah positif Covid-19.

"Ya saya sih tahunya kemungkinan ya dari saudara bos, terus kata bosnya atau mungkin pas saya solat Ied ikut di masjid. Jadi diantara dua itu lah saya (terpaparnya)," ujar Kaisah di RLC, Serpong, Selasa (1/6/2021).

Kaisah, seorang ART saat pemulangan di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel, Serpong, Selasa (1/6/2021).

Beruntung Kaisah Dapat Dukungan Moril dari Sang Majikan

Saat ketahuan terinfeksi Covid-19, Kaisah sempat takut sampai menangis.

Namun sang majikan memberi dukungan moril bahkan sampai memeluknya tanpa takut terpapar.

Kaisah pun dianjurkan untuk isolasi di RLC agar bisa fokus pemulihan dan tidak menularkan ke yang lain.

Saat pemulangan, Kaisah dijemput langsung oleh majikannya.

"InsyaAllah saya rencana balik kerja, ini dijemput sama bos," ujarnya.

Baca juga: Nasib remaja yang Terjun dari Lantai 5 Apartemen di Jaksel dan HR dari Lantai 26 Apartemen di Jakbar

Kondisi tersebut tidak dialami oleh semua ART.

Kaisah menceritakan, teman setendanya di RLC sesama ART ada yang dipecat lanataran terpapar Covid-19.

Satu ART itu bertugas sebagai suster yang mengurus anak majikan.

Setelah ketahuan terinfeksi Covid-19, sang majikan malah memecatnya.

Kaisah merasa iba dengan nasib yang dialami teman sesama ART itu.

"Kalau satunya, suster kan, bosnya enggak mau nerima lagi. Tadi curhat sama saya, kasihan banget," kata Kaisah.

Si ART suster itu sudah berusaha memberikan penjelasan kepada bosnya, namun tetap tidak diterima kembali.

"Tetap saja katanya, enggak mau nerima," ujarnya.

Baca juga: Hasil Sidak Camat Cisarua ke Kedai Viral Jual Mie Instan Rp 54 Ribu, Pengelola Akui Salah Hitung 

Kondisi RLC

Saat ini, terdapat 60 pasien Covid-19 yang diisolasi di tenda glamping RLC, 20 laki-laki, 40 perempuan.

"Itu peningkatan sih dari sebelumnya, jadi sebelum lebaran itu H-1 atau H+1 lebaran kota menurun banget sampai cuma 15 pasien, 20 pasien, satu minggu setelah lebaran itu meningkatnya cukup drastis sih," kata Azzahra, dokter jaga RLC.

Azzahra menyebut, dari 60 pasien tersebut setengahnya merupakan ART.

Usai lebaran, banyak ART yang mudik, dan saat kembali, majikannya meminta mereka untuk tes Covid-19.

"Makanya sekarang sudah 60 pasien kan dan itu rata-rara memang karena pembantu rumah tangga yang diswab oleh majikannya, klaster ART," ujarnya.

Selain karena mudik, ada juga pasien Covid-19 yang merupakan ART baru datang ke Tangsel.

"Dan makanya dari kami juga makanya mengapa perempuan bisa sampai 40 juga karena kan ART banyak yang perempuan. Yang laki-laki juga ada sih ART," paparnya.

Pasien Covid-19 di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel, Selasa (25/8/2020)

Selain diduga tertular di kampung, para ART juga bisa saja terpapar Covid-19 saat di kendaraan menuju Tangsel.

Terlebih, mayoritas ART kembali dari mudik menggunakan travel ataupun mobil pribadi yang tidak mensyaratkan surat hasil tes Covid-19.

"Kan biasanya menggunakan travel ya. Kan kalau di travel biasanya enggak perlu swab antigen kadang-kadang."

"Biasanya kalau yang perlu (swab test antigen) kereta sama pesawat. Rata-rata mereka (ART) pakai travel atau pakai mobil pribadi," ujarnya.

Muncul Klaster ART di Tangsel, Kepala Dinas Kesehatan Bocorkan Penyebabnya: Mereka Kan Mudik

Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendalin Mahdaniar menjelaskan tentang munculnya klaster penularan Covid-19 kalangan asisten rumah tangga (ART).

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, saat ini Rumah Lawan Covid-19 Tangsel tengah merawat 60 pasien.

Setengahnya merupakan asisten rumah tangga (ART) dari berbagai wilayah di Tangsel.

Para ART itu rata-rata terdeteksi terinfeksi Covid-19 sepekan setelah Idulfitri atau liburan.

Baca juga: Hasil Sidak Camat Cisarua ke Kedai Viral Jual Mie Instan Rp 54 Ribu, Pengelola Akui Salah Hitung 

Allin mengatakan, banyaknya kasus Covid-19 diidap ART lantaran tes yang digencarkan pasca lebaran.

Tes Covid-19 memang sengaja menyasar beberapa kalangan, terutama ART.

ART menjadi sasaran tes Covid-19 dengan asumsi banyak di antara mereka yang mudik.

"Kluster ini kan hanya memeriksa pemudik, ART, jadi ketemunya di situ. Berdasarkan fokus tes. Pertambahan kasus dari pemudik, ART karena fokus tes kepada mereka."

"ART rata-rata mudik, ketika pulang ke Tangsel dilakukan tes dan penelusuran kontak erat," kata Allin usai menghadiri vaksinasi di Intermark BSD, Serpong, Tangsel, Rabu (2/7/2021).

Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, di Flavor Bliss Alam Sutera, Serpong Utara, Tangsel, Rabu (17/3/2021). (TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir)

Allin memaparkan, lonjakan kasus Covid-19 di Tangsel pasca Lebaran mencapai 3,7%.

Mayoritas kasus Covid-19 baru tersebut berasal dari pemudik dan wsatawan yang keluar kota.

"Ada kenaikan dari pemudik dan wisatawan," pungkas Allin. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini