TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Ditolak pihak Puskesma, seorang penderita Covid-19 gejala berat di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), naik motor mencari Rumah Sakit Rujukan.
Pada Rabu (16/6/2021) kemarin, pasien yang enggan diungkapkan identitasnya tersebut, dalam kondisi isolasi mandiri, dan saturasinya memburuk.
Saat menghubungi pihak Satgas Covid-19 dalam hal ini puskesmas, pihak puskesmas enggan menangani lantaran tidak bisa memberikan rujukan dengan alasan penuh.
Baca juga: Wali Kota Benyamin Sebut Kondisi Tangsel Sudah Darurat Covid-19, RS Rujukan Terisi 74%
Baca juga: Wapres Tinjau Pemberian Vaksin di Tangsel dan Tangerang: Targetkan 1 Juta Vaksinasi per Hari
Sampai akhirnya pasien tersebut meminta bantuan komunitas relawan LaporCovid-19.
TribunJakarta.com(Tribunnews.com Network) mendapatkan kronologi penanganan pasien Covid-19 tersebut dari relawan LaporCovid-19 yang juga seorang dokter, Tri Maharani.
Tri menjelaskan bahwa dirinya mendapat aduan pasien Covid-19 tersebut pada Rabu petang.
Tri berusaha mencari rumah sakit rujukan Covid-19 yang kosong agar pasien segera dirujuk, namun hasilnya nihil.
Beberapa rumah sakit yang ditanya melalui pesan sebaran mengaku penuh dan ada yang tidak menjawab.
"Karena keadaan yang makin berat, dengan saturasi semakin turun, laporan terakhir (saturasi) 86, maka kita dengan segala kemampuan mencoba mendapatkan bantuan," ujar Tri.
Tripun berusaha mengontak Dinas Kesehatan Tangsel dan Puskesmas.
Setelah dua instansi garda terdepan penanganan Covid-19 itu dihubungi, pasien didatangi petugas medis dari puskesmas.
Pihak puskesmas menangani dengan memberikan bantuan oksigen.
"Sebagai bantuan mereka meminjamkan oksigen dan mengirimkan tenaga medis saat meminjamkan oksigen ke rumah pasien itu," kata Tri.
Namun, Tri menggarisbawahi hal penolakan puskesmas yang enggan menerima pasien Pondok Aren tersebut dengan alasan rumah sakit rujukan penuh.