Meski terkonfirmasi Covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh, Agus Ramlan sama sekali tidak takut dan kapok menjalankan tugas penuh risiko dari misi kemanusiaan tersebut.
"Saya bangga yah, kapan lagi bisa terjun di misi kemanusiaan, nggak semua orang bisa terlibat. Kebanggaan saya bisa membantu warga DKI,” katanya.
Apalagi pekerjaan tersebut mendapat dukungan dari keluarga meski pada awalnya ada pertentangan.
Namun Agus meyakinkan bahwa tugasnya ini akan menjadi sejarah.
Sukoco Bersyukur Tidak Pernah Terpapar Covid-19
Sementara itu, awak bus sekolah lainnya, Sukoco (31) mengaku tidak pernah terpapar Covid-19 selama menjalankan tugas mengevakuasi pasien.
“Alhamdulillah, belum pernah terpapar dan jangan sampai lah," ujarnya.
Sebagai petugas yang memiliki risiko tinggi, awak bus sekolah mendapat pelatihan cara memakai hazmat yang baik dan benar hingga tidak ada celah virus masuk ke tubuh.
“Pertama terjun kita dikasih pendidikan dari Dinas Kesehatan secara kilat apa itu Covid sampai gimana memakai dan pelepasan hazmat,” kata pria yang bertugas sejak awal pandemi virus corona ini.
Baca juga: RSUD Bekasi dan Cibinong Bangun Tenda Darurat, RSUD Bogor Sulap Gudang Jadi Tempat Isolasi
Menurutnya, kemungkinan terpapar virus corona sangat tinggi ketika melepas hazmat yang dipakai saat mengevakuasi pasien Covid-19 tidak sesuai urutan seharusnya.
"Ada urutannya. Kalau salah buka, disitu yang bisa kena karena kita kan ikut bantu naikin barang ke bus," ujarnya.
Pria yang baru menikah pada Desember 2020 itu berharap, pandemi Covid-19 berakhir.
Pakai APD Lengkap, Berkeringan, Tahan Haus dan Lapar Berjam-jam
Mengantisipai terpapar Covid-19, awak bus yang mengevakuasi pasien Covid-19 harus melengkapi dirinya dengan alat pelindungn diri (APD).