Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, berimbas pada banyaknya pasien yang berobat di rumah sakit.
Alhasil, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rawat inap isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi saat ini mulai penuh.
Mengantisipasi hal itu, rumah sakit untuk sementara menghentikan layanan pasien noncovid-19 mulai hari ini, Selasa (29/6/2021).
Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi Sumarti mengatakan, BOR ruang rawat inap isolasi di rumah sakit milik pemerintah ini sudah mencapai 100 persen dari daya tampung.
"Sudah 100 persen semua terisi, untuk Covid-19 saja di RSUD Kabupaten Bekasi ada 180 tempat tidur," kata Sumarti.
Baca juga: Kota Depok Kini Berstatus Zona Merah Setelah Kasus Covid-19 Melonjak Tajam Dalam Sepekan Terakhir
Dia menjelaskan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir memaksa pihaknya membuat kebijakan.
Salah satunya menyetop sementara layanan untuk pasien noncovid-19, hal ini berkaitan dengan daya tampung rumah sakit yang hanya memiliki 240 tempat tidur secara keseluruhan.
"Tadinya kita menerapkan 50 persen untuk pasien Covid-19 lalu 50 persen untuk pasien noncovid-19," jelasnya.
Penyetopan layanan sementara untuk pasien nonCovid-19 ini membuat, pihak rumah sakit mulai memperluas kapasitas ruang rawat inap isolasi.
"Sekarang yang pasien noncovid-19 tinggal 30 persen, sisanya sudah digunakan untuk pasien Covid-19, kan total kapasitas kita 240 tempat tidur," tuturnya.
Penyetopan layanan sementara untuk pasien noncovid-19 di RSUD Kabupaten Bekasi mulai berlaku hari ini, pasien noncovid-19 yang tiba di IGD akan langsung dialihkan ke rumah sakit lain.
Adapun kebijakan ini berlaku sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan, pihaknya RSUD Kabupaten Bekasi saat ini fokus terhadap penanganan pasien Covid-19.