Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito telah melakukan kunjungan untuk melihat persiapan Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput menjadi salah satu tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).
Rusun Pasar Rumput bakal berperan dalam membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19.
Berikut sejumlah fakta menarik terkait Rusun Pasar Rumput yang segera beroperasi sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
1. Selesai Dibangun Pada 2019
Rusun Pasar Rumput dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan PUPR dan jajaran dibawahnya, yakni Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Wilayah Jawa I. Bangunan fisik rampung pada September 2019 lalu.
Rencana awal, Rusun Pasar Rumput diperuntukkan bagi relokasi korban luapan Sungai Ciliwung, sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tempat isolasi cadangan bagi pasien Covid-19 yang telah mendapatkan rujukan dari RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
2. Spesifikasi Rusun Pasar Rumput
Rusun Pasar Rumput terdiri dari 3 tower dengan total kapasitas 1.984 unit satuan rumah susun.
Setiap unit rusun memiliki luas 36 meter persegi yang terdiri dari sejumlah ruangan, yakni ruang tamu atau keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi, dan dapur.
Rusun Pasar Rumput memiliki luas bangunan untuk hunian 119.325 meter persegi.
Sejumlah fasilitas tersedia pada rusun di antaranya, pasar di lantai 1 dan 2 dengan total luas 12.433 meter persegi, serta ruang kegiatan sosial dengan luas 6.302 meter persegi.
Saat ini, Ditjen Perumahan sedang menyelesaikan 689 pemasangan penyejuk ruangan dan 1.378 unit kipas di Tower I untuk memberikan kenyamanan bagi para tenaga medis dan pasien yang jalani isolasi.
Sedangkan pemanfaatan Tower II dan Tower III baru dilaksanakan setelah Tower I sudah terisi penuh.