Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferryal Immanuel
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Haji Abdul Bahari, pedagang hewan kurban di Johar Baru, Jakarta Pusat mengeluh karena omzetnya menurun hingga 50 persen.
Ia menjelaskan bahwa selama 5 hari berjualan jelang Idul Adha, pemasukan yang didapatkan tidak sebanding dengan pemasukan tahun 2020.
"Menurut saya, tahun ini lebih parah dibandingkan 2020 karena menghitung jumlah kambing dan sapi yang terjual saja masih dibawah rata-rata," ucap H. Abdul Bahari kepada Tribunnews, Kamis (15/7/2021).
Dirinya menjelaskan bahwa minat masyarakat untuk membeli kambing dan sapi menurun drastis.
Baca juga: Jokowi Salurkan 35 Ekor Sapi Kurban ke Seluruh Provinsi di Indonesia
Abdul mengungkapkan bahwa dirinya menyediakan 100 ekor kambing dan 18 ekor sapi. Ia menceritakan bahwa hingga 5 hari berjualan, baru 15 ekor kambing dan 7 ekor sapi yang terjual.
"Untuk bayar gaji karyawan saja belum tertutup, karena saya dibantu oleh 10 orang dan setiap orang gajinya Rp 150.000 perhari. Itu juga belum termasuk uang makan dan uang rokok," tuturnya
H. Abdul Bahari menjelaskan bahwa hewan kurban yang dijualnya menggunakan sistem tempo. Hewan kurban yang dijual akan dibayarkan Bahari bertepatan hari Raya Idul Adha.
Baca juga: Aturan Pelaksanaan Kurban Idul Adha Selama PPKM 2021, Lengkap dengan Harga Hewan Kurban Terbaru 2021
"Nanti tepat tanggal 20 Juli, saya wajib melunasi seluruh pembayaran di tempat saya mengambil hewan kurban ini," tuturnya
Bahari menjelaskan bahwa harga yang ditawarkan juga tidak terlalu tinggi. Untuk harga 1 ekor sapi, Bahari menjual dengan harga Rp 3.500.000 hingga Rp 4.500.000/ekor. Sedangkan untuk harga sapi sekitar Rp 21.000.000 hingga Rp 24.500.000/ekor.
"Saya berharap dalam beberapa hari kedepan jelang Idul Adha, omzet penjualan saya meningkat. Bagi masyarakat yang ingin membeli sapi dan kambing di Rizki Kurban dapat menghubungi dinomor telepon 08128136201. Kami siap mengantarkan," tutupnya