News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Anies Sebut Program Vaksinasi di DKI Mulai Tunjukkan Hasil, Berikut Datanya

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melepas penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) berupa beras di Gudang Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Kamis (29/7/2021). Dinas Sosial DKI Jakarta kembali mendistribusikan Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) berupa beras pada 29 Juli-17 Agustus 2021 kepada 1.007.379 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di lima wilayah Kota Administrasi dan Kepulauan Seribu. Tribunnews/Herudin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kegiatan vaksinasi Covid-19 di ibu kota telah mendapatkan hasilnya.

Berdasarkan data dari 4,2 juta warga ber-KTP DKI yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persennya yang tetap terinfeksi Covid-19.

Jumlah ini, kata Anies, terbilang sangat kecil.

"Kenyataannya, vaksin amat mengurangi risiko keparahan dan risiko kematian. Dari 4,2 juta orang ber-KTP DKI Jakarta yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persen yang tetap terinfeksi. Angkanya kecil sekali," kata Anies dalam unggahan video di kanal Youtube Pemprov DKI, Sabtu (31/7/2021).

Bahkan lanjut Anies, mayoritas dari mereka yang kembali terinfeksi tersebut tidak bergejala atau hanya gejala ringan.

Baca juga: Mahfud MD: Banyak Hoaks Beredar soal Covid-19, Ada yang Bilang Corona Konspirasi Orang Kafir

Kemudian tingkat kematian kasus Covid-19 terhadap mereka yang sudah divaksin juga dilaporkan lebih rendah ketimbang yang belum divaksin.

Hanya 0,013 persen dari 4,2 juta orang yang sudah divaksin, yang meninggal dunia usai kembali terpapar Covid-19.

Dengan kata lain rerata hanya 13 kasus per 100 ribu penduduk yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19.

"Kalau kita lihat dibanding dengan yang belum vaksin, yang sudah divaksin itu case fatality rate atau tingkat kematian kasusnya menurun sampai kurang dari 1 per 3 dibanding mereka yang belum divaksin," kata Anies.

"Artinya, temuan riset medis kita tahu, dan data di Jakarta, menunjukkan bahwa mereka yang sudah divaksin, risikonya terbukti di lapangan jauh lebih kecil daripada mereka yang belum divaksin," tegasnya.

Atas laporan data ini, Anies menyatakan bahwa mereka yang sudah divaksin punya risiko kematian dan tingkat keparahan lebih rendah dibanding mereka yang belum vaksin.

"Datanya tadi menunjukkan bahwa yang sudah vaksin, risiko kematiannya menurun, risiko gejala beratnya menurun," jelas Anies.

Vaksinasi di DKI Capai Target Lebih Cepat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan target vaksinasi yang diberikan Presiden Joko Widodo telah tercapai pada 31 Juli 2021.

Jokowi sebelumnya menargetkan vaksinasi di Jakarta harus menyentuh angka 7,5 juta suntikan dosis pertama di akhir bulan Agustus. Namun hari ini Anies melaporkan target tersebut sudah tuntas, alias lebih cepat satu bulan dari waktu yang diberikan.

"Kita masih ingat bahwa pada tanggal 14 Juni lalu, Bapak Presiden memberikan target 7,5 juta vaksinasi dosis pertama di Jakarta yang harus tuntas di akhir bulan Agustus. Alhamdulillah hari ini, 31 Juli, kita laporkan bahwa target itu telah tercapai, 7,5 juta vaksin dosis pertama dan 2,5 juta vaksin dosis kedua telah diberikan di Jakarta," kata Anies.

Berdasar data hari ini, Sabtu (31/7) telah dilakukan vaksinasi program untuk dosis pertama sebanyak 7.507.340 orang, dosis kedua sebanyak 2.667.299 orang, dan dosis 3 khusus untuk tenaga kesehatan sebanyak 3.547 orang.

Anies menjelaskan, dari 7,5 juta dosis pertama vaksin di Jakarta, sekitar 4,5 juta lebih adalah warga ber-KTP DKI Jakarta.

Sisanya sekitar 3 juta orang adalah warga dengan KTP luar Jakarta yang ikut divaksin di ibu kota.

Sebagai contoh, terdapat 1,3 juta warga ber-KTP Jawa Barat, 500 ribu warga ber-KTP Banten yang mendapatkan vaksinasi di Jakarta.

Warga luar Jakarta tersebut kata Anies, adalah mereka yang bekerja sebagai petugas publik di DKI dengan jumlah kurang lebih 1,6 juta jiwa.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menyatakan bahwa Pemprov DKI dalam pemberian vaksinasi tidak membatasi penerima berdasarkan domisili.

Setidaknya ada 4 komponen yang bisa divaksinasi di Jakarta. Antara lain warga ber-KTP DKI Jakarta, bekerja di Jakarta, berdomisili di Jakarta, dan bersekolah atau menempuh pendidikan di Jakarta.

"Karena kami tidak membatasi domisili penerima," pungkas Anies.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini