TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara mengungkap penangkapan seorang vaksinator atau penyuntik Vaksin Covid-19 berinisial EO yang memberikan vaksin kosong kepada seorang anak di Pluit, Jakarta Utara, Selasa (9/8/2021).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, saat ini yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai tersangka atas tindakannya tersebut dan masih terus dilalukan pendalaman pemeriksaan.
Yusri mengatakan, penangkapan terhadap EO dilakukan, setelah perbuatannya viral di media sosial.
"Ini yang kemudian beredar dilakukan pendalaman, dan berhasil mengamankan saudari EO inisialnya yang merupakan tenaga kesehatan (nakes) yang saat itu melakukan penyuntikan yang sesuai ada di video yang viral tersebut," kata Yusri kepada awak media di Polres Jakarta Utara, Selasa (9/8/2021).
Yusri menjabarkan terkait profesi dari EO ini, kata dia, yang bersangkutan merupakan relawan yang diminta untuk menjadi vaksinator.
Profesi sesungguhnya kata Yusri, EO merupakan seorang tenaga kesehatan yakni perawat yang kerap kali diminta menjadi vaksinator dalam kegiatan vaksinasi massal.
"Dia memang perawat, beberapa kegiatan vaksinasi massal, ibu ini terlibat dan diminta bantuan untuk vaksinasi," ucap Yusri.
Kendati begitu kata Alumni Akpol 1991 itu, hukum akan tetap diterapkan kepada yang bersangkutan.
Meski demikian saat ini kata Yusri pihaknya masih melakukan pendalaman dari beberapa saksi termasuk orang tua yang anaknya menerima suntikan vaksin kosong tersebut.
"Sementara kita masih mendalami EO ini dia memang perawat nakes kami masih mendalami dan masuk ke ranah penyidikan," tukas Yusri.
Baca juga: Kasus Dugaan Vaksin Covid-19 Kosong, Wagub DKI: Sudah Ditangani Polisi, Tunggu Hasilnya
Atas perbuatannya tersangka EO disangkakan dalam UU No 4 tahun 84 tentang wabah penyakit menular dengan ancaman pidana penjara 1 tahun.
Sebelumnya, Kepolisian Resort Metro Jakarta Utara tengah menyelidiki dugaan suntikan vaksin kosong di Pluit yang viral di media sosial.
Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Guruh Arif Setiawan mengatakan, polisi telah terjun ke lokasi untuk mengecek kabar itu. Diketahui kejadian itu bertempat di Sekolah Ipeka Pluit Timur.
"Iya anggota kami masih bergerak di lapangan," kata Guruh Arif saat dikonfirmasi, Selasa (10/8/2021).
Guruh menambahkan polisi yang mengecek ke lapangan sejak Minggu (8/8/2021) malam, telah memeriksa saksi-saksi, termasuk Kepala Puskesmas Penjaringan dan vaksinator.
"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi. Diantaranya Kepala Puskesmas Penjaringan dan Vaksinator yang menyuntikkan vaksin yang diduga kosong," tuturnya.
Sementara itu Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi pihaknya turut mendalami dugaan vaksinasi dengan suntikan kosong di Pluit, Jakarta Utara.
"Saat ini sedang didalami oleh polisi. Kemenkes juga memantau perkembangan kejadian itu agar tidak terjadi lagi di lain waktu," kata Nadia kepada wartawan, Selasa (10/8/2021).
Ia juga menyatakan vaksinasi Covid-19 yang diduga menggunakan alat suntik kosong murni akibat kelalaian vaksinator. Vaksinator tersebut diketahui bekerja sebagai tenaga perawat di Rumah Sakit Graha Kedoya, Jakarta Utara.
"Ini disebabkan oleh kesalahan saat mengambil suntikan yang belum diisi vaksin. Vaksinator tersebut bekerja di RS Swasta di Kedoya, Jakarta Barat," tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, Kemenkes bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah memutus kerja sama dengan vaksinator.
"Saat ini yang bersangkutan sudah tidak boleh menjadi vaksinator lagi dan kami juga minta penanggung jawab harus lebih memonitor hal ini," tutup Nadia.
Sebelumnya muncul informasi penyuntikan vaksin kosong di media sosial.
Sebagai informasi, vaksinasi yang berlangsung di sekolah Ipeka Pluit Timur mendadak viral usai pengakuan salah satu peserta vaksin di Twitter. Suntikan kosong' ini mulanya diunggah oleh akun Twitter @Irwan2yah.
Akun tersebut mengunggah sebuah video seorang pria yang disuntik vaksin dengan jarum kosong.
Awalnya petugas kesehatan itu mengusap alkohol pada lengan kiri pria tersebut.
Petugas kemudian menyuntikkan vaksin, namun di dalam suntikan itu tidak terdapat vaksin alias kosong.
Warga tersebut lantas protes soal suntik vaksin yang kosong tadi. Petugas vaksinator sudah meminta maaf dan pria itu kembali disuntik.
"Saya ingin berbagi informasi. Kejadian di sekolah IPK Pluit Timur. Tgl. 6/8/21. Jam 12.30 suntikan vaksinasi, ternyata suntik kosong. Setelah Protes dan cuma kata maaf, akhirnya di suntik kembali. Agar dpt diperhatikan. Sebarkan agar suster tersebut diproses," demikian cuitan akun Twitter @Irwan2yah.