Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah menunaikan tugasnya sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2021 di Istana Negara pada 17 Agustus silam, kini para anggota Paskibraka 2021 resmi dilepas atau dikembalikan ke daerah masing-masing.
Dalam acara pelepasan yang dihadiri Menpora Zainudin Amali di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (20/8/2021) malam, Menpora turut menyampaikan pesan-pesannya terhadap para purna anggota Paskibraka 2021 itu.
Salah satu yang ia tekankan yakni para purna Paskibraka 2021 yang sebelumnya dikukuhkan sebagai duta pancasila oleh pemerintah melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) harus bisa mengimplementasikan itu ketika kembali ke darah masing-masing.
“Saya pesan, karena kalian sudah terpilih mewakili Provinsi kalian maka tunjukkan bahwa tidak salah kalian mewakili Provinsi masing-masing. Dengan demikian maka harus jaga perilaku, menerapkan apa yang sudah didapatkan di diklat dan juga ada tugas beberapa hari lalu di Istana kalian sudah dikukuhkan sebagai duta Pancasila,” kata Menpora.
“Jadi itu tugas penting. Jangan sampai di antara kalian malah tiba-tiba ada yang berperilaku yang tidak sesuai dengan apa yang sudah didapatkan selama diklat bahkan perilaku menyimpang. Kami memonitor semua purna Paskibraka. Kami memonitor bagaimana perjalanan kalian semua di daerah,” jelasnya.
Menpora juga mengingatkan para purna Paskibraka 2021 yang masih muda agar menjauhi narkoba.
Menurut Menpora, masa sekolah menengah atas yang kini tengah mereka tekuni sangat rawan dengan barang terlarang tersebut.
“Spesifik saya ingin pesan bahwa narkoba dimana-mana dan usia-usia kalian adalah usia rawan. Bukan dari kaliannya tapi godaan dari kanan-kiri. Begitu ada yang goda langsung ingat, saya pernah tugas di Istana. Jadi langsung tidak mau,” ujarnya.
Setelah memberikan pesan itu, Menpora pun bertanya kepada para purna Paskibraka 2021.
“Kalian bisa?,” "bisa," Sahut tegas para anggota purna Paskibraka 2021.
“Kalian sanggup?’”. “sanggup,” kembali sahut mereka.