Dirinya berharap, dengan adanya pidana yang setimpal dapat membuat pihak Lapas bisa memperbaiki kondisi yang telah terjadi kemarin, sehingga di kemudian hari tak terulang.
"Jangan ada yang begini lagi (kebakaran) kasihan benar, perih banget ngerasain nya, apalagi yang mau keluar bebas itu ngerasainnya sakit banget," tukasnya.
Sempat Rasakan Kepala Seperti Terbakar
Sebelum mengetahui kalau sang adik menjadi korban dalam insiden kebakaran tersebut, Isa mengungkapkan, dirinya sempat mengalami kondisi di mana bagian kepalanya merasa terbakar.
Hal itu Isa rasakan, tepat pukul 01.30 WIB di hari kejadian Lapas Tangerang tersebut terbakar.
Baca juga: Satu Pasien Kebakaran Lapas Tangerang akan Lakukan Operasi Bedah Debridement
"Jam setengah dua saya merasa kebakar. Kepala saya seperti kebakar, panas. Bener-bener kayak orang kebakar," kata Isa kepada awak media saat ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, sebelum menjemput jenazah sang adik, Kamis (16/9/2021).
Isa bahkan, sampai kehilangan akal untuk menghentikan rasa panas yang secara tiba-tiba menyeruak di kepalanya.
Beragam upaya dia lakukan, bahkan sampai dibantu oleh sang istri guna menenangkan kondisi Isa saat itu.
"Saya duduk, jungkir balik, itu gak hilang. Saya merasa panas cuma di sini (daerah sekitar kepala dan leher). Istri saya bilang istighfar," kata dia sambil meragakan kondisinya saat itu.
Tidak ada firasat sama sekali kalau kondisi kepala terasa terbakar ada sangkut pautnya dengan insiden terbakarnya tempat pembinaan dari sang adik.
Namun, setelah pukul 02.30 WIB, rasa panas yang menyelimuti kepala Isa secara tiba-tiba hilang dan kembali reda.
"Itu selesainya sampai setengah 3 (dini hari). Setengah 3 hilang aja gitu," ucapnya.
Jika menilik dari insiden kebakaran di Lapas Kelas I Blok C2 Tangerang tersebut, kejadian itu berlangsung sejak pukul 01.45 WIB hingga sekira pukul 03.30 WIB atau hampir bertepatan dengan kondisi panas yang dirasakan Isa.
Isa bahkan menyebut, ini sebagai tanda kalau dirinya juga turut merasakan apa yang saat itu sedang dirasakan oleh Mohammad Ilham di dalam Lapas.