TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Badaruddin (58) meninggal dunia setelah dianiaya adik kandungnya M Fauzi (50).
Peristiwa berdarah tersebut terjadi di Jalan Tegal Binangun Lorong Langgar, Kelurahan Plaju Darat, Kecamatan Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (20/9/2021) sekira pukul 17.30 WIB.
Perkelahian kakak beradik tersebut pun disaksikan langsung ibu kandung keduanya.
Romlah ibu kandung Badaruddin dan Fauzi mengungkap kronologi kejadian tragis tersebut.
Peristiwa bermula ketika sang kakak Badaruddin menebang pohon kelapa.
Diketahui, pohon kelapa yang ditebang Badaruddin ditanam adiknya M Fauzi.
Mengetahui pohon kelapa yang ditanamnya ditebang, Fauzi pun marah.
Baca juga: Emosi Pohon Kelapanya Ditebang, Pria di Plaju Darat Habisi Nyawa Kakak dengan Sebilah Bambu
"Kakaknya nebang pohon kelapa yang ditanam oleh Fauzi sejak masih biji. Sekitar setengah jam Fauzi datang marah-marah, " kata Romlah
M Fauzi yang merasa sudah menanam pohon tersebut sejak masih bibit tidak senang ketika ditebang.
Keributan seketika terjadi, Fauzi yang membawa senjata tajam mengejar kakaknya.
Sang ibu sempat melerai dengan menangkis.
Setelah ditangkis, Fauzi melempar kursi kepada Badaruddin.
Baca juga: Seorang Kakek Dibacok Orang Misterius Saat Antar Cucu Sekolah di Palembang, Aksi Pelaku Terekam CCTV
Badaruddin terjatuh dan pingsan.
Merasa tidak puas, Fauzi yang masih dalam emosi mengambil sebilah bambu panjang.
"Saya tangkis, tapi Fauzi tetap beringas. Pas kakaknya jatuh dia tusuk kakaknya pakai satang (bambu) di paha, saya yang sempat menangkis juga kena bambu, " terangnya.
Pelaku menyesal
Buser Polsek Plaju, mendapati laporan peristiwa berdaran ini langsung menuju lokasi dan langsung menangkap pelaku tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
"Pelaku kita tangkap berselang satu jam usai kejadian. Saat kita tangkap tak jauh dari sekitar lokasi kejadian," ungkap Kapolsek Plaju, Iptu Novel Siswandi saat menggelar press release di Polsek Plaju, Senin (20/9/2021) malam.
Lanjut Novel, untuk motif dari peristiwa ini, pelaku dan korban yang masih berstatus kakak adik ini, ribut dipicu sengketa tanah karena sang kakak menebang pokok kelapa milik pelaku di lahan tanahnya.
Baca juga: Perselingkuhan di Palembang Berhasil Terbongkar, Berawal Wanita Bersuami Berbohong Jadi Korban Begal
"Nah oleh hal ininya pelaku pun marah dan mendatangi korban, terjadi cekcok mulut dan berujung pemukulan tersebut, yang membuat korban jatuh pingsan dan meninggal dunia," jelas Novel.
Fauzi pun mengakui perbuatan dan menyesal.
Di hadapan polisi, ia tersulut emosi setelah mendengar cerita anaknya bahwa pohon kelapa yang ditanam di lahannya sudah ditebang sang kakak.
Sering ribut
Seorang tetangga yang datang ke rumah korban, mengatakan, selama tinggal di sekitar lokasi ia beberapa kali mendengar korban dan pelaku terlibat keributan.
"Saya dulu tinggal dekat rumah Fauzi (pelaku) suka dengar mereka ribut, " katanya saat berbincang dengan Tribunsumsel.com.
Baca juga: Polisi Temukan Ganja di Kantong Celana Mahasiswa yang Ugal-Ugalan di Jalan Raya Palembang
Selama kurang lebih dua bulan terakhir, Pria itu menyebutkan, jika sang kakak alias korban diusir dari rumah adiknya.
"Mereka awalnya tinggal serumah, di rumah Fauzi. Lalu karena sering bertengkar Badaruddin kakaknya, diusir dari rumah dan tinggal ngontrak sama keluarganya, " katanya. (Tribunsumsel.com/ Rachmad Kurniawan)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Seorang Ibu di Palembang tak Kuasa Melerai Perkelahian Dua Anaknya, Satu Tewas, Ini Kronologinya