TRIBUNNEWS.COM -- Kasus penembakan Armand, warga Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang membuat para tetangganya geger.
Mereka menjadi lebih heboh lagi setelah pelakunya ditangkap dan mengaku Armand adalah seorang paranormal nakal.
M, otak pelaku mengaku kalau ia tega memerintahkan pembunuh bayaran karena Armand telah menodai istrinya.
Ketua RW mengaku kaget mengetahui motif yang mendasari seorang warganya bernama Armand ditembak.
Baca juga: Dendam Kesumat, Pria Ini Habiskan Rp 60 Juta Sewa Pembunuh Bayaran Untuk Habisi Paranormal
Armand ditembak pas di pinggangnya sehabis magrib sekira sepekan lalu.
Armand yang diketahui merupakan paranormal ini ditembak di rumahnya di kawasan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Pelaku Penembakan Ustaz Armand di Tangerang
Meski sempat menjalani perawatan, sayangnya nyawa Armand tak tertolong.
Beberapa hari setelah insiden tersebut, polisi berhasil mengungkap para pelaku.
Rupanya, penembakan Armand diotaki oleh seorang pria pengusaha yang memiliki dendam belasan tahun.
Pria berinisial M ini mengerahkan penembak bayaran untuk menghilangkan nyawa Armand.
Belakangan terungkap motif M nekat membayar penembak bayaran sampai puluhan juta demi menembak korban.
Baca juga: Arman Disebut Bukan Ustaz Tapi Paranormal, Dalang Pembunuh Pendam Dendam 9 Tahun Karena Ini
M mengaku dendam lantaran Armand diduga telah melakukan hal tak senonoh kepada istri M pada tahun 2010.
Sedangkan M baru mengetahui kejadian pahit tersebut dua tahun setelahnya.
Ahmad Mangku, Ketua RW setempat mengaku kaget mendengar fakta yang baru terungkap tersebut.
Tak banyak berkomentar, Ahmad mengatakan akan melakukan konfirmasi terlebih dulu ke pihak keluarga.
"Saya tanyakan kepada keluarga dulu ya, saya enggak tahu," ujar Ahmad kepada TribunJakarta.com, Selasa (28/9/2021).
Dijelaskan Ahmad, ia belum menjadi ketua RW ketika peristiwa itu diduga menimpa istri M.
"Waktu itu belum di sini, belum jadi RW juga. Nanti saya tanya warga sekitar dulu," sambungnya.
Ia pun langsung enggan berkomentar lebih jauh soal keseharian Ustaz Armand di lingkungannya.
Ahmad hanya memastikan selama menjabat Ketua RW tidak ada kabar menyimpang soal Armand.
"Ente pasti sudah tahulah jawabannya."
"Ya gitu saja nanti saya tanya dulu dari keluarga sama warga apa benar begitu," ucap Ahmad.
Sementara, Denhas keponakan korban juga enggan berkomentar soal kabar Ustaz Armand pernah berbuat senekat itu.
Pasalnya, pihak kepolisian belum memberitahu soal motif M membunuh Ustaz Arman kepada keluarga.
"Maaf bang kalau soal itu saya belum bisa (berkomentar)," ucap Denhas.
"Soalnya dari pihak keluarga saya belum dapat kabar dari pihak kepolisian," imbuh dia.
Gelontorkan Rp 60 juta
Tak tanggung-tanggung, M yang merupakan pengusaha angkot ini mengeluarkan biaya tak sedikit merencanakan penembakan tersebut.
M mengeluarkan Rp 60 juta untuk eksekutor dan joki.
"Total bayarannya adalah Rp 60 juta," kata Yusri Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa (28/9/2021).
Yusri merincikan, M membayar eksekutor dan joki berinisial K dan S sebesar Rp 50 juta.
Sedangkan Y yang berperan sebagai penghubung menerima imbalan Rp 10 juta.
"Dibayar dalam 2 tahap Rp 50 juta untuk eksekutor dan joki, Rp 10 juta untuk penghubung,"
"Menyerahkan pertama Rp 35 juta cash, sisanya memberikan HP," ungkap Yusri.
Ibu Armand pingsan lihat luka tembak putranya
Ibunda Armand, Tori (90) pingsan setelah melihat putranya menjerit lantaran terkena tembakan orang tak dikenal.
Ketika sadar dari pingsannya, Tori harus menerima kenyataan putranya tak tertolong.
Sepulang salat magrib, Armand mengalami peristiwa tak terduga di rumahnya di Jalan Nean Saba RT 02 / RW 05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Sabtu (18/9/2021).
Sampai saat ini, peristiwa nahas yang menimpa anaknya tersebut masih membayang-bayangi Tori.
Tori ingat betul suara letusan senjata api yang membuatnya langsung terbelalak.
"Kaca pecah, tembakannya kesat banget. Keras tembakannya," kata Tori, Senin (20/9/2021).
Tak lama setelah letusan senjata api terdengar, suara tak asing juga terdengar di telinga Tori.
Suara tersebut adalah jeritan dari putra kesayangannya.
"'Maa, maa, saya ditembak. Ma, saya ditembak orang mak!' iya, teriakannya kaya gitu," ujar Tori.
Tori seketika pingsan mendengar teriakan dan luka di tubuh Armand akibat tembakan misterius itu.
"Saya pingsan, ngegelepak, sudah enggak lihat orang," kata dia.
Setelah itu, Tori benar-benar tak mengetahui apa yang terjadi.
Ketika sudah sadar, Tori mendapat kabar duka sang putra meninggal dunia. (Siti Nawiroh)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kagetnya Ketua RW Tahu Paranormal Ditembak Lantaran Pelaku Dendam, Keluarga Korban Beri Respon Ini