Oleh karenanya, BPBD harus menyedot terlebih dahulu air yang ada di sana.
"Yang jelas air sangat tinggi saat itu. Kita khawatir kalau misalkan ada gas metan segala macam, kita perlu penyedotan sehingga air habis dulu," urai Deni.
Dia mengaku sementara ini masih belum mengetahui identitas dari kedua korban tersebut.
Pihak kepolisian sebelumnya menduga bahwa tiga orang yang dievakuasi terlebih dahulu meninggal dunia setelah keracunan gas alam di gorong-gorong.
Kapolsek Cipondoh, Kompol Ubaidillah, menyebutkan, berdasarkan kesimpulan sementara, ketiganya tewas karena menghirup gas alam.
Ubaidillah menyatakan, gorong-gorong itu memang sudah lama tidak dibuka, sehingga dapat menimbulkan gas alam yang beracun.
Berdasarkan pemeriksaan, lanjut dia, tidak ada luka luar di tubuh ketiga korban tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tiga korban itu berinisial F alias A (33), UK (42), dan APP (20).
F alias A merupakan tukang angkat galon, sedangkan UK dan APP merupakan pegawai.
Kronologis
Kejadian nahas tersebut terjadi sekira pukul 13.00 WIB.
Saat itu ketiganya hendak memperbaiki kabel internet yang ada di gorong-gorong jalan tersebut.
Gorong-gorong itu diketahui mempunyai kedalam sampai dua meter.
Dari informasi di lapangan, awalnya satu orang pekerja turun ke dalam gorong-gorong untuk memperbaiki kabel.