TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengelolaan sampah memang terus menjadi permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini, jika tidak dikelola secara baik, maka limbah ini dapat menyebabkan penyakit dan merusak lingkungan.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi semua pihak termasuk masyarakat agar bijak dalam mengelola sampah, dengan memisahkan antara sampah organik dan non-organik.
Pengelolaan sampah berkelanjutan dan terintegrasi tentu sangat penting, karena ini bukan merupakan tanggung jawab petugas kebersihan saja, namun juga masyarakat.
Perlu diketahui, meningkatnya pola konsumsi masyarakat, terutama di masa pandemi virus corona (Covid-19) seperti saat ini, tentu berdampak pada volume peningkatan sampah yang ada di lingkungan.
Jika tidak dikelola dengan baik, maka sampah tidak hanya dapat mencemarkan air, tanah dan udara, namun juga menimbulkan penyakit dan bencana banjir.
Melihat pentingnya pengelolaan sampah secara berkelanjutan yang dapat memberikan nilai ekonomi pula, PT Amerta Indah Otsuka pun meresmikan 'Bank Sampah' Otsuka Ecovillage di area pabrik kawasan Sukabumi, Jawa Barat.
Baca juga: Dendam Politik, Mantan Kades di Kendal Bawa Lari Mobil Bak Sampah Milik Desa
Direktur PT Amerta Indah Otsuka, Sudarmadi Widodo mengatakan bahwa sebenarnya sampah yang merupakan kategori 'barang bekas' akan memiliki nilai ekonomi jika dikelola secara maksimal.
Banyak produk daur ulang yang memiliki nilai ekonomi dan bisa dijual di pasaran.
"Dari barang-barang bekas bisa kita daur ulang, menjadi opsi berikutnya untuk sirkulasi ekonominya," kata Widodo, dalam virtual launching 'Bank Sampah-Otsuka Ecovillage', Rabu (13/10/2021).
Menurutnya, proses daur ulang ini bisa dilakukan untuk menciptakan produk yang dapat menghasilkan keuntungan secara ekonomi.
Karena pada akhirnya, selain membangun lingkungan yang bersih dan sehat, tujuan lain dari pembangunan bank sampah ini adalah membentuk masyarakat yang mandiri secara ekonomi.
"Karena nanti harus mandiri, sehingga harus menghasilkan nilai uang yang nanti bisa digulirkan," jelas Widodo.
Ia pun mengungkapkan bagaimana proses awal kerja sama yang dilakukan antara pihaknya dengan warga setempat.
Perusahaan ini harus melakukan beberapa kali pertemuan untuk menemukan kecocokan misi.