Selain itu, kata Aan, warga setempat tak ada yang mengetahui pembuat dari mural tersebut.
Kendati demikian, ia mengaku warga setempat tak merasa terusik akibat keberadaan dari mural tersebut.
"Kita enggak tahu gambarnya kapan itu, tahu-tahu sudah ada saja. Ya sudah kalau kita biarin saja dari pada tembok sepi digambar saja enggak apa-apa," ungkapnya.
Sementara pantauan Wartakotalive.com di lokasi, mural kritik sosial itu tergambar tepat berbarisan dengan sejumlah gambar pada tembok pembatas Jalan Promoter 3 itu.
Bahkan mural kritik sosial itu berderet dengan gambar lain berupa ucapan HUT RI ke-74, logo karang taruna, hingga gambar tokoh Soekarno, bendera merah putih dengan tulisan INDONESIA.
Baca juga: Nasib 185 Ribu Dosis Vaksin Kota Bekasi yang Hampir Kedaluwarsa
Respon Warga
Sejumlah warga pun memberikan tanggapan terhadap kehadiran mural berisikan pesan moral itu.
Arif (36), warga setempat mengaatakan, mural tersebut menyampaikan pesan moral yang banyak dialami masyarakat bawah saat ini.
Warga mengaku tidak merasa terganggu atas kritik sosial tersebut yang 'menghiasi' tembok di lingkungannya.
"Ini enggak menganggu, karena buat masyarakat awam ini bukti karya seni untuk mengekspresikan dirinya," kata Arif saat ditemui di Jalan Promoter 3, Serpong, Kota Tangsel, Kamis (14/10/2021).
Dia juga menanggapi isi tulisan di mural tersebut.
Menurutnya, pesan tersebut dapat memberikan sentilan bagi pemerintah dalam membenahi sistem hukum.
"Kalau untuk pesan ini kan banyak masyarakat banyak ingin mengapresiasikan pembicaraannya ya."
"Mungkin untuk pimpinan yang tertinggi untuk turun lagi ke masyarakat jadi bisa mendengarkan masyarakatnya," ujarnya lagi.