Nur menilai mural tersebut merupakan bentuk ekspresi dalam menyampaikan pendapat.
Ia menganggap wajar mural itu.
"Kalau menurut saya sih wajar-wajar saja. Orang kan bisa sampaikan apa saja. Hak orang kan mau menyampaikan pendapat," ujar Nur saat ditemui di kantornya, Jumat (8/10/2021).
Lurah Bintaro: Mural Bernada Kritik Bagus Tapi Dibuat di Lokasi yang Tak Sesuai
Nur mengatakan, mural bernada kritik itu kemungkinan dibuat oleh anak-anak muda yang memiliki kreativitas.
"Sebenarnya tulisannya itu bagus loh, mengkritik ya. Jadi anak muda yang mungkin kreatif sih," kata dia.
Namun demikian, ia juga tidak menampik mural tersebut dibuat di lokasi yang tidak sesuai dan melanggar aturan.
"Kreatifnya di tempat yang enggak pas gitu loh. Makanya nanti bisa juga kita cari wadahnya untuk mereka berekspresi," ucap Nur.
Mural Dihapus oleh Warga
Sejak Selasa (5/10/2021) malam, mural Koruptor Dirangkul Rakyat Kecil Dipukul telah dihapus.
Nur mengatakan, mural tersebut dihapus oleh warga sekitar dengan alasan menjaga lingkungan tetap bersih.
"Ya kan supaya lingkungan bersih, dan juga memang ada sebagian coret-coretan di situ dibersihkan juga semua," tutur dia.
Demi Hindari Provokasi
Selain itu, berdasarkan keterangan RW setempat, Nur menyebut mural itu dihapus untuk menghindari provokasi.
"Ya mungkin itu, karena saya tanya pak RW nya, supaya aman warga saya," ujar dia.
"Dari warga juga sebenarnya. Saya juga enggak ngerti. Tapi yang mengerjakan itu (hapus mural) dari masyarakat sendiri," sambung Nur.
Nur memastikan aparat tiga pilar tidak terlibat penghapusan mural bernada kritik tersebut.
"Bukan (aparat tiga pilar), enggak ada. Kita nggak mendampingi," ujar dia.
Pantauan TribunJakarta.com pada Kamis (7/10/2021) sore, mural tersebut dihapus menggunakan cat berwarna putih.
Yang tersisa dari mural bertuliskan "Koruptor Dirangkul Rakyat Kecil Dipukul" itu hanya garis hitam di bagian pinggirnya.
Yatini, seorang pedagang kayu di Jalan Taman Bintaro Barat, mengaku tidak mengetahui kapan mural itu dihapus.
"Saya baru tahu itu (mural) dihapus. Kalau nggak dikasitau sama situ saya juga nggak tahu. Lusa kemarin masih ada sih saya lihat," kata Yatini saat ditemui di lokasi. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunTangerang.com/Wartakotalive.com)