Menurut Agapito, empat wanita yang terkena razia itu berusia rata-rata 18 tahun.
Berdasarkan pemeriksaan, empat perempuan open BO ini diketahui berpindah-pindah lokasi dalam beraksi. Mereka mematok tarif sebesar Rp350 ribu untuk sekali kencan.
"Mereka dari 2019, tapi pindah-pindah. Tadi keterangan ada dari Apartemen Aeropolis, karena Aeropolis sering dilakukan operasi. Makannya mereka lari ke kos-kosan, untuk tarifnya Rp 350 satu kali main," tuturnya.
Menanggapi terkait ada dua oknum Satpol PP diduga yang ikut terkena razia, Agapito menyebut mereka hanya sedang bertugas melakukan penyamaran.
5 PSK open BO terjaring di Tangsel
Dalam peristiwa lain, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangerang Selatan mengamankan Pekerja Seks Komersil (PSK) yang tengah hamil.
Selain PSK yang sedang hamil tersebut, petugas juga menjaring empat PSK di bawah umur.
Mereka menjajakan cinta kepada pria hidung belang melalui open BO menggunakan aplikasi jejaring sosial.
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangerang Selatan, Muksin Al Fachry menjelaskan, ada dua PSK yang ketahuan masih di bawah umur.
"Wanita open BO dua orang anak di bawah umur dan tiga orang dewasa," jelas Muksin kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).
Ia melanjutkan, empat diantaranya langsung diamankan namun, satu orang yang tengah hamil mendapatkan penanganan khusus.
"Dibawa ke rumah Antara Marcilea dan satu orang lagi dibawa ke Dinsos Tangsel karena lagi hamil untuk diambil langkah lebih lanjut," papar Muksin.
Baca juga: LPSK Berikan Perlindungan pada Korban Tindak Asusila oleh Kapolsek Parimo
Operasi penjaringan wanita open BO ini dilakukan dibeberapa wilayah yang ada di Tangerang Selatan.
Kebanyakan berupa indekos dan apartemen yang lokasinya agak terpencil.