TRIBUNNEWS.COM - Klinik ZAF Eye Care at Lithea bekerja sama dengan Laulima menyelenggarakan bakti sosial pemeriksaan mata lengkap serta pemberian obat dan kacamata gratis untuk anak-anak penyandang down syndrome.
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) dan Bulan Peduli Down Syndrome yang diadakan setiap Oktober.
Melalui yayasan POTADS (Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome), bakti sosial ini diadakan pada Minggu (24/10) dan berlokasi di klinik ZAF Eye Care di Kemang, Jakarta Selatan.
Baca juga: Ketahui Bahaya Glaukoma dan Cara Mencegahannya
Baca juga: Kurang Kesadaran Periksakan Mata, Banyak Pasien Katarak Baru Periksa Saat Stadium Lanjut
Sehubungan dengan peringatan ulang tahun POTADS yang ke-18, layanan pemeriksaan mata serta obat dan kacamata gratis diberikan kepada sebanyak 18 peserta anak-anak penyandang down syndrome.
Zoraya Ariefia Feranthy, dr. SpM. pendiri klinik ZAF Eye Care menjelaskan bahwa bakti sosial ini dimaksudkan untuk membantu anak-anak penyandang Down Syndrome yang berasal dari keluarga kurang mampu, agar mendapatkan akses untuk pemeriksaan kesehatan matanya.
“Karena kesehatan mata anak-anak penting untuk menunjang pendidikan, pengembangan bakat, bahkan status sosial; yang tentunya memengaruhi masa depan anak. Pemeriksaan mata secara rutin dapat mendeteksi dan mencegah berbagai penyebab kebutaan seperti glaukoma, katarak, kelainan refraksi, kelainan retina, dan sebagainya,” lanjutnya.
Kasus Down Syndrome di Indonesia sendiri cenderung meningkat. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, kasus Down Syndrome pada anak usia 24 sampai 59 bulan sebesar 0,12%, kemudian meningkat menjadi 0,13% pada tahun 2013, dan meningkat lagi menjadi 0,21% pada tahun 2018.
Dibandingkan dengan anak-anak normal, anak-anak penyandang Down Syndrome memiliki risiko lebih tinggi akan masalah kesehatan.
Baca juga: Penderita Rabun Jauh Meningkat di Masa Pandemi
Selama tahap perkembangannya, penyandang Down Syndrome juga dapat mengalami kemunduran dari sistem penglihatan atau kemampuan lainnya akibat tonus otot yang lemah.
Dokter Zoraya menyatakan, anak-anak penyandang Down Syndrome pada dasarnya tetap dapat tumbuh bahagia dan mengembangkan potensinya semaksimal mungkin.
Agar hal tersebut bisa terwujud, lanjut dia, mereka harus mendapatkan dukungan dan perhatian yang maksimal serta kemudahan dalam menggunakan sarana atau fasilitas yang sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam pelaksanaan bakti sosial untuk anak-anak penyandang Down Syndrome yang diadakan ZAF Eye Care dan Laulima ini, pemeriksaan dilakukan oleh Dokter Zoraya sendiri dan satu orang dokter spesialis mata lainnya, dr. Kianti Raisa Darusman, SpM(K), M.Med.Sci.
Sebelumnya, ZAF Eye Care dan Laulima juga telah mengadakan webinar dengan tema “Skrining Awal Ketajaman Penglihatan Penyandang Down Syndrome” pada 17 Oktober lalu.
Dokter Zoraya berharap bahwa diselenggarakannya serangkaian acara webinar dan bakti sosial ini dapat mendorong semangat anak-anak penyandang Down Syndrome untuk berkembang dengan baik seperti anak-anak pada umumnya.
ZAF Eye Care merupakan klinik mata yang telah berdiri sejak Juli 2021.
Klinik ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk penerapan jadwal konsultasi dan pemeriksaan untuk pasien secara berjarak serta steril ruang dan peralatan secara berkala.
Pasien tidak perlu cemas untuk berkunjung langsung ke klinik ZAF Eye Care at Lithea untuk memeriksa kondisi kesehatan mata.