- GG Melati RT 4 dan 5 RW 02, Kelurahan Margahayu.
Anies Baswedan Mengandalkan Pompa-pompa Mobile untuk Kurangi Banjir di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa dirinya telah menyiapkan antisipasi menghadapi banjir yang mengancam Ibu Kota di bulan-bulan ini.
Anies mengakui bahwa dirinya sudah siapkan skenario atau simulasi untuk menangani masalah banjir di Jakarta yang kerap terjadi saat musim penghujan.
Anies meyakini melalui skenario itu, genangan atau banjir yang melanda Jakarta bisa cepat surut.
"Maka target untuk bisa mengeringkan itu bisa tercapai. Kenapa? Karena semua sumber daya dikerahkan. Ketika sebuah kawasan tergenang, biasanya bisa sampai 3-4 hari, di hari itu semua damkar dikerahkan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (31/10/21).
Adapun pembagian tugas untuk menyurutkan banjir juga dilakukan dengan menggunakan pompa-pompa mobile yang tersebar di titik-titik rawan banjir.
Hal tersebut dilakukan guna membantu menurunkan debit air.
"Kemudian pompa mobile dikerahkan, tangki penyiraman air dikerahkan untuk menarik air dan itu surutnya bukan semata-mata gravitasi, tapi karena ditarik oleh pompa. Itu semua memerlukan manajemen, semuanya memerlukan skenario, itu semua memerlukan simulasi, dan itu yang kita kerjakan," jelasnya.
Lanjutnya, ia juga mengatakan terkait dengan penanganan pengungsi itu sudah disiapkan tempat-tempatnya dan juga protokol kesehatannya.
"Kami berharap tentu musim penghujan kali ini mudah-mudahan kita dijauhkan dari banjir. Karena jumlah hujan itu di luar kendali kita, tapi bila curah hujan melampaui ambang batas, maka kita punya target untuk menyelesaikan secepatnya," tutupnya.
10 Kecamatan Jakarta Selatan Ini Rawan Pergerakan Tanah
Memasuki puncak musim penghujan yang diprediksi terjadi pada Bulan November 2021 mendatang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai pergerakan tanah.
Tercatat, ada sebanyak sepuluh kecamatan potensi pergeseran tanah menengah di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.