Adapun dalam isi pantun yang kedua, Gubernur Anies menyatakan, setiap pertemuan dengan Golkar merupakan hal yang menyenangkan.
Dalam pantunnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu berharap bisa lebih sering bertemu dengan Partai pimpinan Airlangga Hartarto tersebut.
Baca juga: Anies dan Haji Lulung Terima Gelar Kehormatan Tokoh Betawi
Berikut bunyi pantun kedua Anies Baswedan pada HUT Golkar ke-57 kemarin;
Bang Basri tak mau ketinggalan
Bersepeda kencang seorang diri
Bertemu Golkar selalu menyenangkan
Semoga sering ketemu lagi
Hanya saja saat dimintai tanggapan terkait maksud atau arti dari patun yang dilontarkan itu, Anies enggan menjawab.
Dirinya bergegas meninggalkan awak media dan langsung memasuki mobil dinas yang sudah terparkir di halaman kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta.
Baca juga: Anies Baswedan Hadiri Peringatan HUT Golkar ke-57 di Kantor DPD DKI Jakarta
Dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menilai pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia khususnya DKI Jakarta merupakan ujian yang dialami masyarakat dan pejabat pemerintah.
Kata dia, pemerintahan di masa pandemi ini seakan dipercaya untuk menghadapi ujian tersebut.
"Pandemi ini adalah semacam ujian yang diberikan kepada angkatan kita, kita ini seakan dipercaya sama Yang Maha Kuasa untuk menghadapi pandemi,” kata Anies.
Lebih lanjut, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu juga mengatakan, situasi pengendalian tersebut akan menjadi record atau catatan tersendiri terlebih bagi sejarahwan.
Bahkan kata dia, kondisi yang saat ini sedang dialami warga dimungkinkan bajak dikenang lintas waktu.
Baca juga: Peserta Jakpreneur Tembus 281.812, Gubernur Anies: Target UMKM Baru di Jakarta Terlampaui
"Saya sering menyampaikan kepada teman-teman ketika kita menangani, jangan terlalu khawatir terhadap apa yang ditulis hari ini tapi pikirkankah apa yang akan ditulis sejarahwan masa depan," katanya.
"Karena mereka akan menengok pada peristwa kali ini dengan data yang lengkap. Dengan informasi lintas waktu sehingga langkah-langkah yang dilakukan mungkin akan dikatakan benar atau salah bukan karena dengung hari ini tapi karena assesmen objektif lintas waktu," sambung Anies.
Atas hal itu, Anies menilai setiap dokumen serta rekaman catatan selama masa pandemi Covid-19 merupakan hal penting dan berharga.
Sebab kata dia, bukti itu dapat menjadi pesan yang bernilai untuk diambil hikmahnya di masa mendatang.
"Dalam konteks itu rekaman-rekaman dokumen menjadi berhaga, bernilai dan menjadi pesan bagi kita untuk mengmabil hikmahnya, jadi banyak sekali makna yang bisa kita ambil dari pandemi ini," kata dia.