TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap melanjutkan penyelidikan terkait adanya dugaan korupsi pembangunan toilet mewah di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kekinian, sejumlah toilet itu mengalami kerusakan.
"Sejauh ini masih pengumpulan bahan keterangan dalam rangka penyelidikan," kata Plt juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (3/11/2021).
Proyek toilet mewah itu rampung pada Desember 2020.
Rencananya toilet itu dibuat untuk memastikan adanya protokol kesehatan yang layak saat sekolah tatap muka di Bekasi.
Namun, beberapa dari toilet itu rusak sebelum dipakai.
KPK menegaskan rusaknya toilet tersebut tidak membuat kasus terhenti.
"Penyelidikan merupakan kegiatan untuk menemukan apakah ada peristiwa pidana dalam kegiatan dimaksud," tegas Ali.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Sebelumnya, KPK akui melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi pembangunan toilet mewah di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebutkan, pihaknya telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan selama proses penyelidikan berlangsung.
"Sejauh ini masih penyelidikan. Kita mengundang para pihak yang diduga mengetahui itu untuk dimintai keterangan, diklarifikasi, jadi belum yang pro justicia ya," kata Alex, panggilannya, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).
Ia mengakui, pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat perihal dugaan korupsi tersebut.
Pihaknya pun, kata dia, telah menerbitkan surat penyelidikan untuk melakukan verifikasi serta klarifikasi terhadap pihak-pihak yang diduga mengetahui dugaan rasuah tersebut.
Baca juga: Pihak Sekolah SDN Mangunjaya 04 Bungkam Soal Penyelidikan Kasus Toilet Mahal oleh KPK
"Jadi, belum ada upaya paksa yang kami lakukan," jelas Alex.