TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah kawasan di wilayah DKI Jakarta terendam banjir setelah diguyur hujan beberapa hari ini, Senin (8/11/2021).
Termasuk kawasan di Jakarta Utara yang tergenang banjir.
Misalnya Jalan RE Martadinata, Pademangan hingga pintu masuk kawasan Ancol.
Untuk itu, Pemrov DKI Jakarta terus berupaya menangani rob di utara Jakarta, yakni dengan pembuatan tanggul.
Kemudian, pemerintah juga telah menyiapkan beberapa mesin pompa untuk mengurangi genangan air.
Baca juga: Bencana Banjir di Sejumlah Daerah, NasDem Ajak Kurangi Pencemaran Lingkungan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan alasan banjir yang belum surut.
Di mana ada beberapa titik yang cukup rendah sehingga memerlukan waktu penanganan.
"Ada beberapa titik yang cukup rendah."
"Memang perlu waktu untuk memindahkan air melalui pompa-pompa yang ada," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (8/11/2021).
Menurutnya, program yang sudah dilaksanakan untuk penanganan banjir, ialah pembuatan tanggul yang dilaksanakan bertahap.
Jadi, memerlukan waktu untuk mengerjakannya.
"Semua kita kerahkan sebaik mungkin pompa, memang perlu waktu karena intensitas hujan yang tinggi."
"Ini program yag sudah dilaksanakan. Sudah dilakukan bertahap dan memang perlu waktu. Sekali lagi mohon untuk bersabar," ucap Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Perkembangan Banjir di Jakarta
Berikut ini informasi terbaru banjir di Jakarta hingga Senin (8/11/2021) siang, dikutip Tribunnews.com dari beberapa sumber:
- Banjir Setinggi 2 Meter di Pejaten Timur Mulai Surut
Dikutip dari Tribun Jakarta, saat ini, banjir di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, akhirnya surut pada Senin (8/11/2021) pagi.
Sebelumnya, banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter sempat merendam permukiman warga di Pejaten Timur.
Imbas banjir ini, rumah-rumah warga yang terdampak dipenuhi lumpur.
Begitu juga akses jalan di permukiman warga.
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membantu warga membersihkan lumpur tersebut.
Lurah Pejaten Timur Rasyid Darwis mengatakan, terdapat 4 RW di wilayahnya yang terkena dampak banjir karena meluapnya Kali Ciliwung.
"Itu di RW 05, 06, 07, dan 08, sekitar 500 warga di 4 RW itu," kata Rasyid kepada wartawan.
Rasyid menambahkan, sejumlah warga yang rumahnya kebanjiran mengungsi di beberapa posko.
Sementara itu, tak sedikit pula warga yang memilih bertahan tinggal di lantai 2 rumahnya.
"Yang mengungsi kebanyakan pedagang. Air naik dia ke pasar, begitu surut dia balik lagi," ucap Rasyid.
- Banjir di Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Mulai Surut
Saat ini, banjir di Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mulai berangsur surut.
Diketahui, ketinggian muka air kemarin malam sudah turun di angka 60 sentimeter yang sebelumnya mencapai satu meter lebih.
Warga Petogogan, Kebayoran Baru yang tinggal di dataran lebih tinggi pun mulai bersih-bersih.
Sebelumnya, banjir merendam permukiman Petogogan sejak siang hari di saat hujan deras turun.
Warga berharap normalisasi Kali Krukut agar banjir tidak merendam permukiman di Petogogan, sebagaimana dilansir Kompas.tv.
- Permukiman Bidara Cina Jakarta Timur Terendam 2 Meter
Kini, permukiman warga RW 07, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur kembali terendam banjir luapan Kali Ciliwung pada Senin (8/11/2021).
Jhon (58), warga RW 07, mengatakan banjir luapan Kali Ciliwung imbas debit air kiriman dari Bogor dan Depok sudah merendam permukiman sejak Minggu (7/11/2021).
"Tapi kemarin (Minggu) ketinggian air cuma setengah meter. Kalau hari ini (Senin), tadi pas dini hari sempat sampai dua meter banjirnya," kata Jhon di Jakarta Timur, Senin (8/11/2021).
Adapun ketinggian air naik dari 50 sentimeter hingga dua meter karena pada Minggu sore saat banjir belum sepenuhnya surut, debit air kiriman dari Bogor dan Depok kembali datang.
Baca juga: Rel Sempat Tergenang Banjir, Perjalanan KRL Jabodetabek Sudah Kembali Normal
Permukiman warga RW 07 Kelurahan Bidara Cina berada di dekat aliran Kali Ciliwung, sehingga setiap tahun terdampak banjir, khususnya saat musim hujan melanda.
"Banjir sempat dua meter itu pas Minggu malam sekira pukul 23.00 WIB. Sempat bertahan sampai dini hari, dan baru surut sekira pukul 05.00 WIB tadi pagi. Jadi sudah dua hari kebanjiran," ucapnya.
Meski berangsur surut, Jhon menuturkan hingga Senin (8/11/2021) pukul 12.00 WIB ketinggian air merendam permukiman warga RW 07 masih mencapai 80 sentimeter.
Menurutnya , butuh waktu enam jam hingga banjir surut, itu pun bila Bogor dan Depok yang jadi hulu Kali Ciliwung tidak diguyur hujan deras, sebagaimana dilansir Tribun Jakarta.
- Permukiman Warga di Bintaro Jaksel Banjir
Cuaca hujan deras menyebabkan Kali Pesanggrahan meluap.
Sehingga, permukiman warga di Jalan Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan terendam banjir pada Minggu (7/11/2021) malam.
Ketua Karang Taruna Bintaro, Haris, mengatakan, saat ini banjir sudah mulai surut.
Ketinggian air hanya sekitar 15 Cm.
"Sekarang air sudah agak surut, paling 15 Cm," kata Haris saat dikonfirmasi.
Haris mengimbau warga yang tinggal dekat aliran Kali Pesanggrahan untuk tetap waspada terhadap ancaman banjir.
"Air Kali Pesanggrahan mulai meluap ke beberapa RW, waspada," tutur Haris.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Bima Putra, Kompas.tv)
Simak berita lain terkait Banjir di Jakarta