Keunikan gedung tersebut kini bisa dilihat dari Jalan Cikini Raya.
Pembuatan gedung parkir yang tampak miring ini ternyata dibuat bukan tanpa alasan.
Desain unik ini dibuat agar gedung parkir tersebut tidak menutupi kubah Planetarium.
Kemudian, ada sebuah gedung tinggi tepat di sebelah gedung taman parkir yang juga menarik perhatian publik.
Bangunan itu memiliki arsitektur yang unik seperti sebuah anak tangga. Desain bangunan tersebut terinspirasi dari sebuah lagu karya Ismail Marzuki yang berjudul Rayuan Pulau Kelapa.
Gedung ini disebut sebagai Gedung Panjang, yang akan dimanfaatkan sebagai perpustakaan serta wisma seni di Taman Ismail Marzuki.
"Memang sebetulnya revitalisasi tahap pertama ini sudah hampir rampung. Tapi, kelihatannya untuk selesai 100% tahap pertama itu, interiornya belum. Jadi arsitekturnya saja yang sudah. Kalau masuk ke dalam belum selesai, karena interior itu masuknya pada tahap ketiga," kata sang arsitek, Andra Matin.
Andra mengatakan, inspirasi lagu Rayuan Pulau Kelapa tersebut dituangkannya melalui fasad gedung yang berbentuk seperti tangga nada Rayuan Pulau Kelapa.
Desain bangunan gedung panjang ini ingin memberi pesan tentang bagaimana sang maestro begitu menginspirasi Indonesia lewat lagu-lagunya.
"Kami ingin cerita tentang bagaimana Ismail Marzuki menginspirasi Indonesia," kata Andra.
"Ismail Marzuki ini terkenal dengan lagu-lagu gubahannya yang bagus. Antara lain Rayuan Pulau Kelapa. Kalau kita lihat, Indonesia sebagai negara tropis penuh dengan pohon kelapa di sepanjang pantainya. Makanya, inspirasi lagu Rayuan Pulau Kelapa itu yang kami temakan jadi fasad, atau kulit si bangunan panjang itu," sambungnya.
Terdiri dari 14 lantai, Gedung Panjang begitu menarik perhatian, karena letaknya yang persis di pinggir jalan raya.
Bentuknya yang menyerupai undakan tangga tampak semakin tinggi di bagian belakangnya.
Menurut Andra, tak hanya kisah tentang karya Ismail Marzuki yang dibawanya ke dalam identitas Gedung Panjang ini.