Kegiatan yang bisa memicu kerumunan pun dikhawatirkan menyebabkan kasus Covid-19 di ibu kota kembali meroket.
"Kami semua berharap tidak ada kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19," ucapnya, Selasa (9/11/2021) malam.
Ariza mengakui, pelonggaran aktivitas sudah mulai dilakukan di DKI seiring penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 sejak 2 November lalu.
Namun, hal bukan berarti masyarakat bisa bebas menggelar kegiatan yang bisa memicu kerumunan dalam jumlah besar.
Apalagi kegiatan Reuni Akbar 212 biasanya dihadiri puluhan ribu hingga jumaat orang.
"Sekalipun kita sudah pada Level 1, kami mohon pengertiannya. Jadi masih pandemi, harapan kami tentu tidak ada kegiatan apapun yang dapat menimbulkan kerumunan dalam jumlah besar," ujarnya di Balai Kota.
Baca juga: Dua Pohon Beringin Raksasa di Otista Tumbang Timpa 17 Motor dan 2 Mobil
Baca juga: Lampu Strobo di Mobil Jenazah Jadi Sasaran Pencurian Remaja di Pulogadung, Aksinya Terekam CCTV
Walau demikian, politisi Gerindra ini mengaku sangat menghormati keinginan PA 212 untuk menggelar reuni akbar di kawasan Monas yang sejatinya juga masih ditutup hingga saat ini.
"Kami hormati, kami hargai, siapa saja yang ingin menggunakan tempat-tempat yang ada di DKI, termasuk Monas," kata Ariza.
"Tapi mohon perhatikan, sekarang masih masa pandemi Covid. Monasnya juga kan belum dibuka," sambungnya.
Sekda DKI Tegaskan Kawasan Monas Masih Ditutup
Sekretaris Daerah (Sekda) Marullah menegaskan, kawasan Monumen Nasional (Monas) saat ini masih ditutup untuk umum.
Hal ini dikatakan Marullah menanggapi rencana Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar reuni akbar di kawasan tersebut.
"Seperti yang disampaikan kemarin (Monas belum dibuka), sekarang kebijakannya seperti itu," ucapnya, Rabu (10/11/2021).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun enggan berkomentar lebih jauh soal acara tersebut.