Ia memastikan dana hibah tersebut tak hanya digunakan untuk operasional MUI DKI Jakarta, tapi akan dibagikan ke pengurus MUI di tingkat kota hingga kelurahan.
"Itu bukan buat MUI Jakarta aja. Kami punya MUI kota, kecamatan, kelurahan."
"Nah, (dana hibah) itu buat operasional sekaligus pelaksanaan program kerja MUI," tuturnya.
Kabar yang beredar, MUI DKI Jakarta akan membentuk cyber army untuk melawan buzzer yang kerap menyerang Anies.
Hal itu disampaikan Munahar. Ia berharap tim ini mampu melawan buzzer yang acap kali menyudutkan Anies dengan menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Baca juga: PKS Dukung Pembentukan Tim Siber MUI DKI untuk Tertibkan Ulah Buzzer Penyerang Anies
Di sisi lain, Munahar menilai Gubernur Anies sudah bekerja keras demi kepentingan masyarakat Jakarta.
Jika ada buzzer yang menyerang sosok Anies, nantinya tim khusus ini akan mengangkat keberhasilan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Beliau ini termasuk 21 orang pahlawan dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," ucap dia dalam rilisnya pada Sabtu (20/11/2021).
Tak hanya untuk membela Anies, tim siber ini nantinya juga akan dikerahkan bila ada buzzer yang menyerang para ulama.
"MUI tidak usah takut untuk katakan yang haq itu haq. Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al-Quran dan As-Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya," ujarnya.
Komentar Wagub DKI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa dana hibah Rp 10 miliar yang diberikan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta tidak ada kaitannya dengan pembentukan tim siber MUI DKI.
"Enggak ada hubungannya sama sekali," ujar Riza dalam keterangan rekaman suara, Minggu (21/11/2021).
Riza menegaskan, pemberian dana hibah untuk MUI DKI Jakarta rutin diberikan setiap tahun dari Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta.