Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana (PPSU) Kelurahan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, rutin membersihkan drainase (saluran air) dan kali dari sampah di wilayahnya.
Semua itu dilakukan demi memastikan laju air, baik yang berada di kali maupun saluran resapan air hujan dapat bekerja secara optimal.
Petugas PPSU Kelurahan Bambu Apus, Parman mengatakan, rutinitas membersihkan kali dan saluran air di wilayah Bambu Apus dilakukan sejak memasuki musim penghujan di akhir tahun.
"Di akhir tahun tim PPSU selalu membersihkan saluran air dan kali-kali, kami membersihkan penghambat atau penyumbatan. Entah dihambat sampah atau lumpur itu kita bersihkan, biar nanti air hujan lancar," kata Parman kepada Tribunnews.com di Kelurahan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (22/11/2021).
"Kami juga menangani sampah-sampah liar yang ada di kali. (Sampah-sampah di kali) itu selalu kita angkat, supaya kali bersih dan laju air tidak tersendat," sambung dia.
Kendati demikian, Parman mengakui bahwa sejumlah fasilitas untuk mengevakuasi korban banjir belum tersedia, utamanya bila banjir benar terjadi di wilayah Bambu Apus.
Baca juga: Perjalanan Hidup Pasukan Oranye Sukses Raih Cumlaude: Tinggal di Panti dan Ogah Susahkan Orangtua
"Sementara ini memang belum ada fasilitas pengangkutan atau alat-alat evakuasi kalau benar terjadi banjir. Kami memang belum berdiskusi dengan warga untuk membahas persiapan itu," kata Parman.
Menurut Parman selama ini Bambu Apus belum pernah dilanda banjir besar.
"Karena di sini banjir yang menggenang terlalu lama itu belum pernah terjadi, kalau terjadi genangan biasanya sebentar saja," kata dia.
Meski demikian, Kelurahan Bambu Apus rutin melakukan sosialisasi terkait antisipasi potensi banjir kepada seluruh warga Kelurahan Bambu Apus.
Sosialisasi antisipasi banjir di Kelurahan Bambu Apus dilakukan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Kami rutin melakukan sosialisasi dan penyuluhan terkait potensi banjir kepada warga Bambu Apus," tutur dia.
"Penyuluhan kami lakukan melalui RT, RW, LMK, itu selalu kami sampaikan agar siap siaga dengan kondisi terburuk yang mungkin ada," sambung Parman.