Akibatnya, trafo yang mengalami korsleting itu menimbulkan percikan api hingga melalap lantai 3 Gedung yang dikenal sebagai pusat web hosting dan beberapa penyimpanan data center beberapa perusahaan.
"Diketahui telah terjadi kebakaran yang berasal dari baterai trafo lantai 2 bagian belakang gedung Cyber terbakar hingga, mengeluarkan sumber api," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan lewat keterangan tertulisnya, Jumat (3/12).
Zulpan menambahkan, menurut penuturan seorang saksi mata, pukul 06.00 WIB sempat ada alarm peringatan keamanan gedung berbunyi. Diduga, bunyi alarm itu menjadi awal mula terjadinya ledakan di trafo itu.
"Kemudian pada pukul 12.30 WIB saat saudara Septian bekerja membersihkan kebun halaman depan gedung. Ia melihat asap tebal keluar dari pintu lobi gedung, bersama dengan keluarnya karyawan gedung," ucap Zulpan.
Baca juga: Pelajar SMK Jalani PKL, Dua Korban Tewas Kebakaran di Gedung Cyber 1 Bertugas Pemeliharaan Internet
Sampai saat ini, polisi telah memeriksa 4 orang saksi mata. Polisi juga melakukan olah TKP bersama tim Puslabfor Mabes Polri untuk menyelidiki penyebab dan kronologi terjadinya kebakaran yang menewaskan 2 orang itu.
"Motif dan tersangka akibat kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwajib," imbuh Zulpan.
Peristiwa kebakaran di Gedung Cyber 1 diketahui memakan 2 orang meninggal dunia. Kedua korban itu terjebak di dalam dan terlalu banyak menghirup asap.
Korban atas nama Redzuan (17) dan Seto (18) meninggal dunia dalam peristiwa itu. Berdasarkan identitas dua korban yang ditemukan polisi, kedua korban tersebut merupakan siswa SMK yang sedang melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Kedua siswa itu bersekolah di SMK Taruna Bhakti Depok, Jawa Barat.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kebakaran Gedung Cyber 1, Dewabiz Pastikan Data Server Aman, Dua Siswa Taruna Bakti Jadi Korban