TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Meski penjagaan ketat, tetap saja ada beberapa warga binaan yang nekat melarikan diri dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas).
Seperti yang terjadi baru-baru ini, narapidana kasus narkotika asal Aceh, Adam Bin Musa kabur dari Lapas Tangerang.
Kaburnya gembong narkoba ini mendapat sorotan dari sejumlah pihak.
Pencarian terus dilakukan melibatkan aparat kepolisian ke sejumlah lokasi persembunyiannya.
Baca juga: Napi Adam Bin Musa Kabur dari Tempat Cuci Mobil Lapas Tangerang, Kemenkumham dan Pengamat Bereaksi
Kelas IIA Bekasi Pasang Sensor Inframerah, Bisa Deteksi Gerakan
Semakin beraninya warga binaan lapas melarikan diri, menjadi catatan penting bagi pihak lapas termasuk di sistem pengamanan.
Maka itu, pihak Lapas Kelas IIA Bekasi, langsung memasang pengamanan tambahan, yaitu dengan sensor inframerah.
Dimana dengan sensor tersebut, dapat mendeteksi pergerakan.
"Kami memasang tambahan peralatan keamanan baru, yang menggunakan infrared," kata Kalapas Kelas IIA Bekasi, Hensah, Selasa (14/12/2021).
Hensah mengatakan pemasangan sensor inframerah itu ditempatkan di titik-titik yang dianggap rawan, atau yang sulit terjangkau dari pengawasan petugas.
Baca juga: Pemuda dan Gadis di Tangerang Dianiaya hingga Alami Luka Bacok, Benarkan Ulah Gangster ?
Baca juga: Selama Dua Tahun Total Ada 628 Anak di Kota Tangerang yang Positif Covid-19
Sensor Inframerah itu bekerja mendeteksi pergerakan pada manusia dan narapidana yang berusaha melarikan diri.
"Ya jelas, itu tujuan utama kita (antisipasi narapidana kabur). Jadi sensor itu mendeteksi untuk pergerakan."
"Ini jangan sampai kejadian-kejadian pelarian. Jagan sampai narapidana kabur melalui tempat-tempat tersebut," katanya.
Lapas Kelas IIA Bekasi Juga Dilengkapi dengan Sistem Panic Button