TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Taman KEHATI yang terletak di Kota Indramayu, Jawa Barat, meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai replika ekosistem taman gelam pertama yang dikembangkan untuk wisata kota.
Penyematan rekor MURI atas Taman KEHATI sebagai lahan basah di Jawa ini disaksikan langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc pada Senin, 13 Desember 2021.
Siti Nurbaya hadir pada kesempatan tersebut juga untuk meresmikan Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama.
"Kedua lokasi konservasi tersebut, dikelola menjadi taman wisata edukasi unggul di Indramayu melalui partisipasi keterlibatan PT Polytama Propindo yang berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat, dan Daerah," kata Siti, dalam keterangannya, Rabu (15/12/2021).
Baca juga: Taman Margasatwa Ragunan Ditutup Sementara Mulai 24 Desember 2021 Saat PPKM Level 3
Rangkaian acara tersebut dimulai dari Taman KEHATI, dimulai dari pemaparan yang disampaikan oleh Prof. Riset. Dr. Ir Hendra Gunawan selaku Peneliti Ahli Utama Konservasi Keanekaragaman Hayati, lalu menandatangani Prasasti Taman KEHATI, kemudian agenda dilanjutkan dengan meninjau spot lokasi Ekoriparian Tjimanoek Lama.
Beberapa di antaranya meninjau area gerobak para pedagang kuliner kaki lima yang telah tertata dengan rapi, kemudian melihat sejumlah lukisan dari lomba kompetisi yang telah diselenggarakan Polytama beberapa waktu yang lalu.
Menteri Siti Nurbaya juga menyempatkan melihat mural 3 Dimensi di area tersebut.
Diakhiri dengan melihat masterplan Taman Tjimanoek Lama yang akan difungsikan sebagai Taman Rekreasi Keluarga masyarakat Indramayu.
"Ini merupakan hal yang luar biasa, sebagai kolaborasi antara pihak swasta , Pemerintah dan Lembaga Pendidikan," kata Siti.
Baca juga: Berita Foto : Melihat Warna-warni Festival Cahaya di Taman Paris
Polytama berhasil menyulap bantaran sungai Cimanuk menjadi magnet wisata Kota Indramayu yang terintegrasi dalam konsep Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama.
Sebagai salah satu Perusahaan penghasil bijih plastik terbesar di tanah air ini, Polytama melakukan revitalisasi fungsi sungai untuk menjaga kualitas air, termasuk penataan sempadan sungai.
Berbagai sarana, prasarana dan fasilitas wisata diadakan di area wisata kota yang juga sebagai ruang terbuka hijau (RTH) tersebut.
Polytama mengalokasikan penataan tempat untuk para pedagang lewat fasilitas Pujasera, kemudian taman bermain, photospot, mural 3 Dimensi yang meceritakan aspek histori dari sungai Cimanuk.
"Selain penataan dengan penyediaan berbagai fasilitas, juga ada instalasi air bersih atau IPAL. Ekoriparian Sungai Tjmanoek Lama ini melibatkan masyarakat setempat," tutur Presdir Polytama, Didik Susilo.