News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Datangi Kantor DPRD Kota Tangerang, Puluhan Pedagang Minta Pasar Induk Tanah Tinggi Segera Ditutup

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tumpukan cabai di Pasar Induk Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten.

Yudi juga mempertanyakan, alasan masih terdapat kegiatan di Pasar Induk Tanah Tinggi pada awal tahun 2022 ini.

Baca juga: Gerakkan Roda Ekonomi di Tengah PPKM, Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung Terapkan Prokes Ketat

Sebab, dengan situasi surat izin operasional telah habis dan tidak diperpanjang, cukup membuat Pasar Induk Tanah Tinggi untuk ditutup.

"Seenggaknya kenapa ada pembiaran para pedagang masih melakukan aktivitas jual beli disana, kalau memang sudah tidak ada perizinan, kan itu sudah salah," ungkapnya.

Melalui pantauan TribunTangerang, puluhan pedagang yang datang ke kantor DPRD Kota Tangerang, dengan serempak mengenakan kaos berwarna biru dengan bertuliskan 'Forum Pedagang Pasar Induk', sebagai bentuk penyampaian aspirasi kepada wakil rakyat.

Kedatangan para pedagang itu diterima oleh Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo dan beberapa anggota DPRD lainnya.

Ratusan pedagang di Pasar Induk Jatiuwung, Kota Tangerang melempar barang dagangan mereka yang sudah busuk karena tidak laku terjual ke jalan, sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Kota Tangerang, Senin (3/1/2022). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Satu persatu mereka menyampaikan keluh kesahnya, hingga meminta kejelasan terkait penjelasan akan penutupan Pasar Induk Tanah Tinggi.

Sebelumnya, beberapa video tersebar di Sosial Media WhatsAap yang menunjukan aksi dari ratusan pedagang di Pasar Induk Jatiuwung, Kota Tangerang, melemparkan barang dagangannya kejalanan, sebagai bentuk kekecewaan, lantaran masih sepinya pengunjung.

Pasalnya, Pasar Induk Jatiuwung yang diresmikan sekira enam bulan lalu itu, masih tergolong sepi pelanggan, dan menyebabkan pedagang merugi.

"Kami dulu jualan di sana, akan tetapi kami pindah ke Jatiuwung karena Pemkot Tangerang yang memberi himbauan pada 2018 lalu, ya kami pindah. Tapi kok sampai sekarang belum ditutup juga, itulah yang menjadi penyebab meruginya kita," tutup Yudi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini