TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Mulai hari ini, Senin (24/1/2022) Dinas Pendidikan Kota Tangerang kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 50 persen di seluruh TK, SD, SMP di Kota Tangerang
Sehingga PTM 100 persen yang diterapkan sejak 10 Januari 2022 lalu di Tangerang dihentikan dan diubah menjadi PTM 50 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaludin mengatakan, kembali diterapkannya PTM 50 persen tersebut menyusul kasus Covid-19 dan varian Omicron di Kota Tangerang yang kembali meningkat.
Baca juga: Remaja Disabilitas di Caringin Diduga Dirudapaksa Driver Ojol, Bajunya Berantakan dan Terus Menangis
Baca juga: Covid-19 Meroket, Selama 2 Pekan Ada 80 Kasus Omicron di Jaksel, Masih Ada Bar Dipenuhi Pengunjung
"Jadi hasil evaluasi dari pak Wali kota, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang kembali menerapkan PTM 50 persen mulai Senin 24 Januari 2022, besok," ujar Jamaluddin saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Minggu (23/1/2022).
"Untuk mengurangi keterpaparan kasus Covid-19 yang sedang tinggi saat ini, maka kembali kita terapkan seperti pada bulan Oktiber dan Desember 2021 lalu," katanya.
Menurut Jamaluddin penerapan PTM 50 persen kali ini tidak berbeda jauh dengan gelaran sebelumnya.
Dimana nantinya perapan protokol kesehatan di sekolah akan semakin diperketat.
Sekolah wajib menyediakan wastafel untuk mencuci tangan, menyediakan hand sanitizer, masker, pembentukan satgas COVID-19, dan penerapan protokol kesehatan lainnya dengan ketat.
Baca juga: Oknum Sekelompok Pesilat Beratribut Serba Hitam Serang Masjid di Surabaya
Baca juga: Ular Muncul di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Pertandingan Terhenti, Pemain dan Official Panik
"Teknisnya nanti dalam seharinya hanya sebagian murid saja dari setiap kelas yang masuk, misalnya jumlah murid ada 36 dalam satu kelas, yang masuk PTM 18 orang, dan 18 lainnya mengikuti dari rumah secara virtual," kata dia.
"Selain itu, anak yang boleh mengikuti PTM adalah yang orang tua murid sudah harus divaksin dan prokes di sekolah dan setiap kelas juga kita perketat dan maksimalkan penerapannya," sambungnya.
Kendati demikian, Jamaluddin tidak menampik kembali diterapkannya PTM 50 persen tersebut mendapat pro kontra dari murid dan juga orangtua.
"Ya pasti ada yang mendukung ada yang tidak ya, tapi tidak masalah. Apabila ada orangtua yang tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM ya tidak masalah, kita tidak memaksakan," jelasnya.
Baca juga: Covid-19 Naik, Walkot Arief Putuskan PTM Kembali 50 Persen, Pegawai Pemkot Tangerang WFH 50 Persen
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Tangerang mengubah sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen menjadi 50 persen.
Pengurangan kapasitas PTM di sekalah tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya penularan kasus atau klaster Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Untuk mencegah penularan atau klaster Covid-19 di lingkungan sekolah, kapasitas PTM akan kembali menjadi 50 persen, seperti yang sebelumnya pernah diterapkan," kata Walikota Tangerang, Arief Wismansyah.
Baca juga: Motif hingga Sosok Guru Ngaji di Tenjolaya Bogor yang Tega Cabuli 5 Anak Didiknya
Selain mengubah sistem PTM sekolah menjadi 50 persen, Pemkot Tangerang juga kembali memberlakukan pola kerja dengan sistem Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) di lingkungan instansi Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
"Sesuai dengan arahan dari pak Presiden RI, kita akan mengoptimalkan untuk mengurangi mobilisasi masyarakat dengan menerapkan Work From Home (WFH)," kata dia.
"Saya juga meminta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mengatur pegawainya yang WFH dan WFO. Jadi nanti semua kantor-kantor yang masuk pegawainya hanya 50 persen, kembali seperti dulu yang pernah dilakukan," kata Arief Wismansyah.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Omicron Merebak, PTM 100 Persen di Tangerang Dihentikan, Kembali ke PTM 50 Persen Mulai Besok,