Pergi seorang diri
Kejadian bermula korban keluar rumah tanpa sepengetahuan keluarganya.
Fakta ini diungkapan oleh pengacara Wiyanto Halim, Freddy Y. Patty.
Freddy menjelaskan, korban biasanya pergi dengan ditemani sopir pribadinya.
Nahas pada hari kejadian, korban pergi seorang diri.
"Biasanya ada sopir, tapi sedang cuti," ucap Freddy, dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Lansia 80 Tahun Tewas Dikeroyok Usai Diteriaki Maling, Polisi: Berawal dari Ada Motor Terserempet
Tim pengacara Wiyanto Halim yang lain lalu menjelaskan, lansia itu tidak memiliki masalah kesehatan apa-apa.
Wiyanto Halim hanya mengalami masalah pendengaran, namun ia selalu menggunakan alat bantu dengar.
"Kesehatan tidak masalah, hanya telinga," katanya.
Kronologi kejadian
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Pol) Endra Zulpan mengatakan, insiden bermula ketika mobil yang dikendarai korban menyerempet salah satu motor di kawasan Cipinang Muara.
"Pengemudi motor kemudian merasa dirugikan, karena melihat mobil korban tidak berhenti," kata Zulpan, dikutip dari Kompas.com.
Pengejaran pun dilakukan. Pemotor itu juga juga melakukan aksi provokatif dengan teriak 'maling'.
"Inilah yang mengakibatkan banyaknya pemotor lain simpatik, secara beramai-ramai mengejar mobil korban sampai TKP (tempat kejadian perkara) akhir di Pulo Kambing," kata Zulpan.
Baca juga: Pria Lansia 80 Tahun Tewas Dikeroyok di Cakung, Dituduh Maling Padahal Kendarai Mobilnya Sendiri