Ia lalu berkeliling menjaga keamanan di wilayahnya sekira pukul 02.00 WIB.
Ketika dekat dari jalan raya, Sarwono mendengar teriakan minta tolong.
Ia pun mencoba menghampiri sumber suara.
Saat itu ia melihat seorang pria berada di pinggir jalan dengan posisi melambaikan tangan, meminta pertolongan.
"Saya yang pertama liat, dia minta pertolongan, soalnya banyak mobil pada lewat tidak pada berenti, takut, ada angkot, ada mobil pribadi, itu pada lewat, korban teriak tolong-tolong ga ada yang nolongin," kata Sarwono.
Selanjutnya, Sarwono memanggil RT setempat untuk membantu korban yang saat itu terluka parah di bagian punggung.
Ia pun tidak mengetahui bahwa pria yang ditolongnya merupakan anggota Brimob.
Sarwono baru sadar pria tersebut anggota Polri dari WhatsApp Group Linmas di Kelurahan.
"Saya liat di HP. Emang waktu itu saya tidak sempet nanya gitu-gitu," kata Sarwono.
Baca juga: Muncul Baliho Anies Baswedan For Presiden 2024 di Dekat Gerbang Tol Bekasi Timur
Sarwono mengatakan saat kejadian korban Aipda Edi Santoso itu memang tidak mengenakan pakaian dinas.
Sehingga ia tak tahu korban begal yang ia tolong itu merupakan anggota Polri atau anggota Brimob.
"Korban tidak pake baju dinas, kalo pake baju dinas saya langsung tolong, karena saya gak tahu dia seorang anggota. Pake jaket, celananya pake celana levis, pake sepatu, sepatunya kaya sepatu karet," katanya.
Sarwono mengatakan saat itu korban dalam posisi duduk di pinggir jalan.
Ia juga melihat banyak bercak darah di jalanann dan di punggung korban.