Kenaikan ini dikeluhkan pedagang daging sapi karena membuat omzet mereka berkurang, pasalnya banyak pembeli yang memilih mengurangi jumlah belanjaan dari biasanya.
"Bisa beli (dari bandar), ngejualnya enggak bisa," ujarnya.
Tidak hanya daging sapi, satu penjual sayur mayur di Pasar Kramat Jati di, Adha menuturkan harga cabai rawit di lapaknya melonjak dari yang sebelumnya Rp 55 ribu per kilogram menjadi Rp 70 ribu.
Sementara cabai keriting merah yang sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram kini menjadi Rp 45 ribu, kenaikan ini hanya terjadi dalam hitungan hari sehingga dikeluhkan pembeli.
"Sekarang sih naik ya. Kemarin masih Rp55 ribu atau Rp60 ribu, sekarang Rp70 ribu yang cabai rawit, naiknya baru kemarin sore. Bawang merah juga satu minggu terakhir ini naik," tutur Adha.
Bawang merah yang semula berkisar Rp 25-30 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 40 ribu, sementara tomat dijual Rp 8 ribu per kilogram melonjak jadi Rp 15 ribu per kilogram.
Para pedagang dan pembeli berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga barang kebutuhan pokok sebelum memasuki bulan Ramadan pada April 2022 mendatang.
"Pembeli pasti banyak yang komplain. Sekarang kok segini ya harganya," lanjut dia.
Pedagang Daging Sapi Pasar Slipi Keluhkan Kenaikan Harga, Padahal Bulan Puasa Hampir Dua Bulan lagi
Hampir dua bulan sebelum puasa Ramadhan, pedagang daging sapi di Pasar Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat mengeluhkan kenaikan harga.
Pedagang daging sapi, Hamid mengaku setiap malam harga daging sapi naik sekira Rp, 2.000.
"Sudah hampir dua bulan ini, harganya naik, awalnya Rp, 120 ribu sampai Rp, 125 ribu, sekarang sudah Rp, 140 ribu perkilogramnya," kata Hamid saat ditemui, Senin (21/2/2022).
Hamid melanjutkan, kemungkinan sampai lebaran Idul Fitri 2022 nanti harga daging akan terus mengalami kenaikan.
Hal itu ia katakan setelah berkaca pada puasa tahun lalu yang terjadi kenaikan harga sekira Rp, 150.000-160.000 perkilogram.