"Dari situ mereka keluarin kayak samurai dan macam-macam alat senjata tajam. Sementara saya cuma modal kayu kecil yang dipakai buat pukul sekali langsung patah dan enggak punya senjata lagi," paparnya.
Baca juga: 3 Kecelakaan Libatkan Truk, Bus dan Motor, Korban Ada yang Terjepit hingga Patah Tulang
Baca juga: Penampakan Evakuasi Ular Sanca di Depok yang Sembunyi di Lubang Kloset Rumah Warga
Dengan perlawanan tak seimbang itu, Sumarto akhirnya dikeroyok dan disabet menggunakan senjata tajam berjenis pedang yang melukai bagian kepala belakang dan lengan kirinya.
Lengan kirinya pun luka hingga dikatakan Sumarto terlihat bagian tulangnya, hal itu disebabkan lantaran dirinya mencoba membela diri dengan cara menangkis sabetan yang diarahkan kepadanya.
Darah yang mengucur tak membuat Sumarto pingsan ataupun kabur, dirinya justru mencoba memecah konsentrasi gerombolan tersebut dengan berbohong kepada mereka untuk segera pergi dan menyelamatkan teman-temannya yang sedang kritis dikeroyok warga.
"Saya bilang, sudah pergi sana bantuin temannya yang sekarat dikeroyok warga. Tapi ternyata mereka enggak pergi juga sampai akhirnya mereka pergi dan kondisi saya sudah berdarah di bagian kepala dan tangan," tuturnya.
Dari belasan terduga pelaku itu, Sumarto mengaku ada seorang diantaranya yang sempat meminta maaf akibat perbuatan yang dilakukan para gerombolan remaja tersebut.
"Maafin saya ya bang, setelah itu mereka pergi enggak tahu kemana. Saya balik ke warung terus langsung diantarkan ke rumah sakit ke Bakti Yudha, tapi karena kondisi luka saya berat akhirnya di rujuk ke (RS) Fatmawati," akunya.
Meski tak menjawab secara detail mengenai jumlah jahitan yang diterimanya atas peristiwa dini hari itu, Sumarto mengatakan dirinya masih dalam keadaan sadar saat dijahit pada bagian kepala maupun lengannya.
"(Kepala) dijahit luar dalam, tangan juga dijahit. Saya jalani operasi itu jam 2 siang dan saat itu masih sadar. Cuma setelah dijahit langsung tidur, baru tidur siang dari malam enggak bisa tidur bahkan sampai pas dijahit pun saya enggak bisa tidur," imbuhnya.
Baca juga: Diadang saat Kabur Kalah Tawuran, Gangster Bacok Tiga Warga di Depok, 6 Pelaku Ditangkap
Baca juga: Balita di Depok Meninggal Kesetrum, Pria yang Bantu Menolong Juga Tewas hingga Terpental
Dengan penghasilannya tak seberapa sebagai pengemudi ojol, Sumarto harus menelan kenyataan untuk membayar sendiri seluruh biaya rumah sakit.
Bahkan, akunya, sampai pulang dari rumah sakit pun dirinya masih meninggalkan hutang di rumah sakit dan ditargetkan harus melunasi semua pembiayaan tiga hari setelah pulang.
"Yang baru dihitung itu total biayanya Rp 3 juta lebih, belum tahu totalnya berapa karena masih banyak yang harus dihitung lagi. Itu juga biayanya saya pinjam ke orang tua karena enggak punya duit," ujarnya.
Hingga saat ini, Sumarto mengaku masih merasakan sakit dibagian kepala dan lengan kirinya.
Pada bagian kepala belakang bawah, diakuinya masih terus mengeluarkan darah meski sudah menjalani operasi untuk menutup luka yang menganga di kepalanya.