TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh gubernur ditugaskan membawa tanah dan air dari daerah masing-masing ke Kalimantan Timur.
Tanah dan air itu dari berbagai penjuru negeri itu disatukan dalam ritual Kendi Nusantara di titik nol IKN Nusantara.
Ritual ini dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat kesempatan pertama dalam prosesi penyatuan tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur di kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Tanah yang dibawa oleh Anies berasal dari Kampung Akuarium, hasil cangkulan emak-emak disana.
Dalam ritual Kendi Nusantara itu, orang nomor satu di DKI ini memberikan keranjang hijau berisi tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara kepada Presiden Joko Widodo.
Tanah itu kemudian dituang Presiden Jokowi ke dalam sebuah bejana besar berwarna coklat.
Setelah itu, Anies memberikan kendi kecil berisi air kepada Presiden Jokowi.
Air itu pun kemudian disatukan dengan tanah yang sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam Bejana Nusantara.
Baca juga: PDIP Soroti Pencemaran Batubara di Marunda hingga Pemprov DKI Siapkan Sanksi
Setelah Anies, kemudian 33 gubernur lainnya secara bergantian turut melakukan hal serupa.
Berikut awal mula pengambilan tanah di Kampung Akuarium hingga Anies jelaskan maksud dan tujuan dibalikknya.
Cerita Emak-emak Kampung Akuarium, Rela Disuruh Cangkul Tanah Pagi-pagi:Ternyata Dibawa Anies ke IKN
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih tanah dari Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, untuk dibawa ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Tanah pilihan Anies untuk IKN Nusantara itu dicangkul oleh emak-emak warga setempat.