Selain itu, faktor komorbid atau penyakit penyerta ternyata juga turut andil dalam terus meningkatnya angka kematian karena Covid-19 di ibu kota.
Ia menyebut, ada empat penyakit penyerta yang acap kali menyebabkan kondisi pasien Covid-19 drop.
"Dari riwayat orang yang meninggal, ternyata ada komorbid utama yang ditemukan, yaitu penyakit jantung, hipertensi, kencing manis, sama gagal ginjal," kata dia.
Sama seperti lansia, Dwi juga meminta masyarakat yang punya riwayat penyakit-penyakit tersebut untuk segera melengkapi vaksin yang mereka dapat.
Baca juga: Parade MotoGP Sukses Sihir Warga Jakarta, Ajang Formula E Bakal Ada Parade Kendaraan Listrik ?
Faktor terakhir yang menyebabkan persentase kematian karena Covid-19 mencapai 1,2 persen ialah soal vaksin.
Ia mencontohkan, pada periode 1 November 2021 sampai 16 Maret 2022 tercatat ada 1477 kasus meninggal karena pasien Covid-19.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 50 persen di antaranya ternyata belum mendapat vaksin atau baru menerima vaksin dosis pertama.
"Jadi tiga faktor ini, yaitu lansia, komorbid, dan vaksin harus diwaspadai untuk dikendalikan, supaya bisa mengurangi risiko covid berat," tuturnya
Omicron Tewaskan 1.477 Pasien di DKI
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan pihaknya mencatat terdapat 1.477 orang positif Covid-19 meninggal dunia saat munculnya varian Omicron periode 1 November 2021 hingga 16 Maret 2022.
Semuanya diduga meninggal karena varian Omicron.
Adapun sebanyak 44 persen di antaranya meninggal lantaran belum divaksinasi.
"Saya hanya ambil data dari 1 November sampai 16 Maret, jadi kira-kira yang periode Omicronlah. Itu kita analisis dari 1.477 kasus meninggal periode 1 November sampai 16 Maret, nah ternyata 50 persen itu belum vaksin atau vaksin baru satu dosis, jadi belum lengkap," ucap Dwi saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).
Anak buah Anies Baswedan ini pun membeberkan bahwa dari 1.477 orang, 44 persen di antaranya sama sekali belum divaksin.