Pelaku memberhentikan kendaraannya beberapa meter di depan korban.
Pelaku kemudian turun dari motor dan berjalan kaki menuju Khamidah.
Sementara itu, motor pelaku berada di tepi jalan dengan kondisi mesin yang dibiarkan menyala.
"Dalam hati aku pikir orang itu mau tanya alamat, terus dia makin dekat ke arah aku," ujar Khamidah.
Tak disangka, pelaku mengeluarkan senjata tajam berupa sebilah celurit.
Khamidah spontan menutupi lehernya sebelah kanan menggunakan tangan.
"Aku nutupin leher bagian kanan, terus dia malah bacok yang sebelah kiri. Terus kena di pelipis sama tangan," ungkap Khamidah.
Setelah tiga kali membacok korban, pelaku berlari ke arah motornya yang masih menyala dan langsung melarikan diri.
Di sisi lain, Khamidah yang terluka berjalan ke arah seberang sambil mencoba berteriak meminta pertolongan.
"Aku langsung lemas duduk di jalan, pas itu aku masuk ke warteg terus darah ini keluar semua, kena baju, kerudung, sarung. Aku kaget teriak Allahu Akbar, terus bilang minta tolong," ujar dia.
Khamidah tak ingat ciri-ciri orang yang telah membuatnya terluka.
Ia hanya ingat pelaku mengenakan jaket berwarna hitam
Pemilik Warteg yang Dibacok saat Hendak Tahajud ke Masjid Mengaku Tak Punya Musuh
Khamidah (51), korban pembacokan Orang Tak Dikenal (OTK) di Jalan Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan merasa tidak pernah memiliki musuh.
Ia mengaku sudah tinggal di kawasan Ragunan selama hampir 30 tahun sejak 1993.
"Jangankan punya masalah dengan orang biasa, sama preman pun aku baik apa adanya," kata Khamidah saat ditemui di kediamannya, Kamis (7/4/2022) malam.
Bahkan, Khamidah sering kali menawarkan makan dengan potongan harga kepada warga yang dianggap kurang mampu.
"Minta makan ya aku tawarin, 'ayo mau makan ya makan aja, nasi gak usah bayar' saya selalu nawarin," ujar dia.
Baca juga: Curahan Hati Ibu Bocah yang Disetrika, Disundut Rokok dan Diikat Ayah Tirinya di Bojonggede
Baca juga: Diikat, Disetrika dan Disundut Rokok, Begini Nasib Bocah di Bojonggede yang Disiksa Ayah Tiri
Ia pun mengaku bingung dengan motif pelaku pembacokan yang membuatmya terluka.
"Itu pasti orang yang nggak dikenal, tujuannya apa saya nggak tahu," tutur Khamidah. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)