Dini Nurdiani (26) dikabarkan menjalin asmara dengan lelaki berinisial IDG selama 4 bulan.
Istri sah lelaki itu, Neneng (24), nekat menghabisi nyawa Dini Nurdiani.
Awalnya, Neneng mengajak Dini bertemu di suatu tempat melalui pesan singkat.
Saat itu, Dini mengira yang mengirim pesan adalah IDG.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Ardhie Demastyo, menjelaskan Neneng berpura-pura sebagai keponakan IDG.
Neneng lalu menjemput Dini di halte bus Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Dia (Neneng) nge-chat dan janjian di halte bus dekat TMII," katanya saat konferensi pers di Polsek Cengkareng, Sabtu, dilansir TribunJakarta.com.
Baca juga: Polisi Sebut Dini Nurdiani yang Dilaporkan Hilang Usai Pamit Bukber Tewas Dibunuh
Baca juga: Hilang Lebih dari 2 Minggu Usai Pamit Bukber, Dini Nurdiani Ditemukan Tewas di Kawasan Cibubur
Setelah bertemu, Neneng dan Dini menuju perumahan Grand Citra Cibubur di Bekasi.
Dini kemudian diminta menunggu oleh Neneng yang berpura-pura ingin membeli minuman.
"Saat Dini lagi nunggu sambil lihat HP, disitu tersangka memukul kepala korban 5 kali."
"Setelah jatuh dilakukan penusukan menggunakan pisau rumput karena dilihat masih merintih, ia menusuk lagi di bagian perut dengan pisau dapur," jelas Kompol Ardhie.
Pelaku Berusaha Hilangkan Jejak
Diberitakan TribunTangerang.com, Neneng menganggap Dini adalah pihak yang mendesak IDG agar segera cerai.
Neneng menggunakan ponsel milik IDG untuk mengundang Dini buka puasa di kawasan Jakarta Timur.