Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kematian seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori yang jasadnya ditemukan mengambang di danau Kenanga UI masih menjadi misteri.
Tujuh tahun sejak mayat pria ini ditemukan namun sampai sekarang penyebabnya masih menjadi tanda tanya besar, terutama terkait sosok pembunuhnya.
Terkait itu, Polda Metro Jaya sendiri kembali angkat suara soal penyelidikan kasus kematian Akseyna tersebut.
"Terkait Akseyna, rekan-rekan kita tetap bekerja ya," kata kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dihubungi, Jumat (1/7/2022).
Baca juga: Sudah 7 Tahun Banyak Misteri dan Kejanggalan, Bagaimana Nasib Akseyna ?
Setiap kasus memang mempunyai masa kadaluarsanya.
Namun, Zulpan mengklaim saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan karena belum kadaluarsa.
"Kasus ini ada kadaluwarsanya. Ini kan kadaluarsanya belum berlaku, penyidik masih bekerja," beber Zulpan.
Lebih Lanjut, Zulpan menerangkan, meski pejabat di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berganti tapi kasus ini tetap diusut oleh pejabat yang menjabat saat ini.
"Walau berganti pejabat di Direktorat Reserse ini, tetapi tetap ini berlanjut dikerjakan," kata Zulpan.
Diketahui, kasus kematian mahasiswaJurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori masih menjadi misteri hingga kini.
Akseyna ditemukan tewas di Danau Kenanga Universitas Indonesia, Beji, Kota Depok pada 26 Maret 2015.
Akseyna semula diduga mengakhiri hidupnya sendiri. Namun belakangan, polisi menyebut Akseyna menjadi korban pembunuhan.
Keyakinan Akseyna menjadi korban pembunuhan juga dipegang kuat oleh ayahanda almarhum, Marsekal Pertama TNI (Purnawirawan) Mardoto.
Bahkan hingga kini, Mardoto terus mencari keadilan dan tidak akan menyerah untuk mengusut kasus kematian putranya.
Terbaru, Mardoto berkirim surat kepada surat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait penuntasan kasus meninggalnya Akseyna.