TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPC Peradi Jakarta Barat menyelenggarakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) angkatan XIX.

Pendididikan tersebut digelar bersama Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBHARA).

Pembukaan PKPA dilaksanakan, Jumat (15/7/2022) di PJB Education Center, Gedung Grand Slipi Tower Lantai 8, Jakarta Barat.

Hadir dalam pembukaan Ketua Bidang PKPA dan Kerjasama Perguruan Tinggi DPN Peradi Firmanto Laksana Pangaribuan, sekaligus membuka secara resmi PKPA.

Turut hadir juga Wakil Rektor IV UBHARA Zahara Tussoleha Rony, Ketua DPC Peradi Jakarta Barat Suhendra Asido Hutabarat, Pengurus DPC Peradi Jakarta, dan Panitia Pelaksana PKPA Angkatan XIX.

Ketua Panitia, Fortuna Alvariza dalam sambutannya menjelaskan pelaksanaan PKPA kali ini adalah kali pertama dilakukan gabungan antara luring (offline) dan daring (online) setelah pandemi Covid-19 menurun.

Baca juga: DPC Peradi Jakarta Pusat akan Gelar Musyawarah Cabang pada 29 Juli 2022

“Total peserta yang mengikuti PKPA adalah 116 yang terdiri dari 30 orang yang langsung hadir di PJB Education Center dan peserta online sebanyak 86 peserta,” katanya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (16/7/2022).

Fortuna menjelaskan bahwa antusiasme peserta untuk mengikuti PKPA offline sangat tinggi.

Menurutnya begitu banyak yang mendaftar pendidikan tatap muka, tapi karena PKPA ini yang pertama kalinya dan situasi memang belum sepenuhnya lepas dari pandemi, maka dilakukan pembatasan.

“Puji syukur PKPA offline dapat terlaksana dan para pemateri yang memang para pakar di bidangnya dan beberapa tokoh-tokoh nasional bersedia hadir. Tentu dengan komitmen bersama tertib menjaga protokol kesehatan," kata Fortuna.

Baca juga: Peradi Prihatin dengan Kondisi Organisasi Advokat Saat Ini

Wakil Rektor IV UBHARA Zahara Tussoleha Rony yang membacakan sambutan Rektor UBHARA Irjen Pol (Purn) Bambang Karsono mengapresiasi kerja sama yang terus terjalin dengan baik.

“Peradi berperan sangat penting untuk meningkatkan kualitas profesi advokat dalam rangka penegakan supremasi hukum dan hak asasi manusia,” kata Zahara.

“Seorang advokat harus memiliki kebebasan yang berdasar pada kehormatan dan kepribadian yang berpegang teguh pada kejujuran, kemandirian, kerahasiaan dan keterbukaan,” tambahnya.

Ketua DPC Peradi Jakarta Barat Suhendra Asido Hutabarat dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa banyaknya peserta yang ikut PKPA menunjukkan tingginya kepercayaan para sarjana hukum untuk menjadi advokat dalam naungan Peradi yang dipimpin Prof Otto Hasibuan.

Menurutnya sebelumnya peserta selalu di atas 100 orang, bahkan peserta PKPA pernah mencapai diatas 200 orang.

Baca juga: Pendidikan Khusus Profesi Advokat Peradi Komitmen Tingkatkan Kualitas hingga Etika Calon Pengacara

“Tingginya antusias peserta untuk mengikuti PKPA menunjukkan kepercayaan pada Peradi Prof Otto Hasibuan sebagai satu-satunya organisasi advokat wadah tunggal yang sah diakui Undang-undang Advokat,” tegasnya.

Firmanto Laksana Pangaribuan dari DPN Peradi mengapresiasi PKPA yang diselenggarakan.

“PKPA DPC Peradi Jakarta Barat adalah salah satu yang terbaik dari seluruh Indonesia. Penilaian baik ini dilihat dari segi bisa menghadirkan para pemateri yang terbaik, pakar hukum dan tokoh-tokoh nasional, jumlah pesertanya terbanyak di seluruh Indonesia serta persentase kelulusannya sangat tinggi," ujarnya.

Terkait adanya organisasi advokat lain, Firmanto menambahkan bahwa Peradi dibawah kepemimpinan Prof Otto Hasibuan terus berusaha mewujudkan organisasi Peradi sebagai wadah tunggal seperti yang diakui Undang-undang Advokat.

Asido menyampaikan, DPC Peradi Jakarta Barat terus aktif menggelar PKPA sebagai bentuk komitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas guna menghasilkan para advokat yang berkualitas, jujur, berintegritas dan menjunjung tinggi kode etik.

Selama kurun waktu Juli 2021 hingga Juli 2022 ini, kepemimpinan Asido sudah menghasilkan lebih dari 1.000 calon advokat yang mengikuti PKPA sebagai salah satu syarat mutlak untuk dapat menjadi advokat.