TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Video seorang anak dalam kondisi diikat rantai dengan mata dan leher yang terikat viral di media sosial.
Video itu diunggah akun Instagram @fannylauww, dan terlihat di sana sang anak merayap dengan kedua kaki diikat rantai gembok lalu ditemukan tetangganya di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi.
"Kamu lapar? Mau makan?," kata perempuan yang merekam video itu.
Sang bocah yang tampak kurus itu mengganggukkan kepala.
"Itu kakinya kenapa dirantai begitu? coba kenapa dirantai?" tanya perempuan itu lagi.
"Digembok," jawab sang anak.
"Siapa yang gembok," kata perempuan itu.
"Bunda yang gembok," jawab sang anak.
"Mau makan," kata si anak lagi sambil tangannya diayunkan ke mulutnya, pertanda sangat butuh makanan.
Kabur
Akun @fannylauww menceritakan bahwa anak yang disebutnya R itu kabur dari rumahnya dengan kaki dirantai, serta mata dan leher terikat.
Dia berhasil kabur karena ayah dan ibu tirinya lupa mengunci gerbang rumah, dan menuju rumah tetangga untuk minta makan.
Dititipkan ke panti asuhan
Kapolres Metro Bekasi Kota Bekasi, Kombes Hengki, memberikan penjelasan soal video tersebut viral pada Selasa (19/7). Katanya, Bhabinkamtibmas Polsek Jatiasih, Lurah beserta Babinsa, RW, dan RT telah menindak lanjuti peristiwa ini.
"Jadi anak ini tidak ditemukan di jalan, tapi berdasarkan informasi dari masyarakat, dan sudah ditindaklanjuti untuk segera bertemu dengan orangtuanya. Setelah ditindaklanjuti betul dijumpai anak ini," kata Hengki, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: VIRAL Anak Dirantai di Bekasi, Kabur dari Rumah karena Kelaparan, Orangtua Akui Lakukan Kekerasan
Diungkapkan oleh Hengki, pihak Kepolisian, KPAD, LPAI, dan Dinas Sosial sudah bertemu dengan orangtua R itu. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa R akan dititipkan ke Panti Asuhan Miftahul Abidin pada hari ini.
"Hasil tindak lanjut tersebut bersama unsur yang lainnya, beserta orangtuanya, sepakat sang anak akan dirawat di panti asuhan di wilayah Mustikajaya, di panti asuhan Miftahul Abidin," katanya.
Fokus pemulihan
Pihak Kepolisian dari Polres Metro Bekasi Kota masih menyelidiki alasan orangtua R merantai anaknya. Orangtua tiri R, yaitu PS dan AR, masih diperiksa di Polres Metro Bekasi Kota.
Namun saat ini pihaknya akan fokus terhadap kondisi fisik R, sebelum dibawa ke Panti Asuhan.
"Yang bersangkutan mengalami masalah gizi dan kesehatan, makanya ini diobati terlebih dahulu. Nanti kami akan rujuk ke rumah sakit sebelum dititip ke panti asuhan," tandas Hengki.
Polisi dalami dugaan kekerasan
Polres Metro Bekasi Kota masih akan menyelidiki lebih lanjut dugaan adanya tindak kekerasan terhadap R, bocah yang ditemukan dalam kondisi terantai di wilayah Bekasi.
Oleh karena itu saat ini, kedua orangtua tiri korban, PS dan AR sudah diamankan di Polres Metro Bekasi Kota untuk dimintai keterangan lebih lanjut atas temuan ini.
"P dan A selaku orangtua sedang dilakukan pemeriksaan oleh Satreskrim, barang bukti rantai tali terkait motif akan diperiksa lebih lanjut. Yang penting kita menyelamatkan anak ini dulu," kata Kombes Pol Hengki.
Hengki mengaku belum dapat menyimpulkan apakah kedua orang tua R, melakukan tindakan penelantaran, karena keduanya bekerja.
Diketahui ayah R berprofesi sebagai driver sedangkan ibu R berprofesi sebagai guru di sekolah SLB di wilayah Pondok Gede.
"Kita masih selidiki, kita menduga kurang perhatian juga ya karena kedua orang tuanya ini bekerja," katanya.
Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Tiri yang Masih SD hingga Hamil, Beraksi Sejak 2019, Korban Pernah Dirantai
Terkait kondisi R, diungkapkan oleh Hengki secara fisik dalam kondisi sehat, bahkan Hengki pun sempat berbincang dengan korban.
Hanya saja, memang diduga R jarang diberi makan, sebab beberapa kali R selalu ingin makan.
"Anak ini normal-normal saja, saya ajakin ngobrol juga nyambung. Tapi memang kurus fisikinya, terus dia juga lapar terus. Karena mungkin saya tidak tahu mungkin nggak dikasih makan berhari-hari," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Dalami Dugaan Kekerasan Terhadap Anak, Polisi Selidiki Kasus Bocah Dirantai Ayah Ibu Tiri di Bekasi dan Bocah Dirantai dan Ditelantarkan di Jatiasih hingga Badannya Kurus Kering