TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Laporan terbaru kecelakaan maut truk kontainer menabrak sejumlah orang di Jalan Sultan Agung KM 28,5 Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022).
Jumlah korban akibat kecelakaan itu terus bertambah.
Kapolsek Bekasi Kota Kompol Salahuddin mengatakan informasi terbaru korban bertambah jadi 31 orang dari sebelumnya 30 orang.
"Dimana dari 31 orang itu, 11 orang meninggal dunia, dan 20 lainnya luka-luka serta dirawat di rumah sakit," kata Salahuddin seperti dilansir Tribunnews.com dari tayangan Kompas TV, Rabu (31/8/2022).
Dari 11 korban tewas akibat ditabrak truk kontainer ini, 8 diantaranya berada di RSUD Kota Bekasi dan 3 lainnya di RS Amanda, Bekasi.
Sementara 20 korban luka akibat kecelakaan maut di Bekasi ini sebagian besar dirawat di RS Amanda, Bekasi.
Mayoritas atau 8 korban meninggal adalah anak-anak.
"Sebagian besar korban terindentifikasi adalah siswa SDN Kota Baru 2 dan 3 serta orang tua mereka dan beberapa pedagang di depan sekolah. Sebab kecelakaan terjadi tepat di depan SDN," kata Salahuddin.
Polisi Duga Lebihi Batas Kecepatan
Truk kontainer yang kecelakaan hingga menyebabkan 11 orang meninggal dunia di Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga dalam kecepatan tinggi.
Truk kontainer tersebut menabrak sejumlah orang di Jalan Sultan Agung KM 28,5 Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022) siang.
Truk kontainer itu diketahui menabrak tiang komunikasi di depan Sekolah Dasar (SD) Negeri Kota Baru II dan III, sejumlah kendaraan, dan halte yang dipenuhi oleh anak sekolah, sehingga menyebabkan 10 orang tewas di lokasi.
"Sedang penyelidikan, karena juga kalau rem blong jalan cukup datar, kalau perkiraan kami kecepatannya (melebihi batas normal)," ujar Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman di lokasi, Rabu.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sekolah berada di dekat sebuah fly over. Jarak antara sekolah dan Fly Over Kranji itu kira-kira 500 meter.
Truk kontainer tersebut diketahui datang dari arah fly over.
Latif mengatakan, truk itu mengalami kecelakaan saat persneling terhenti di gigi tiga.
"Kami duga kecepatannya masih di atas 60 km per jam, ini masih kami duga," ujar Latif.
Latif mengatakan, truk itu awalnya hilang kendali hingga masuk ke bahu jalan dan menabrak halte.
"(Awalnya) menabrak halte dan orang yang sedang menunggu di halte," kata Latif dilansir dari siaran langsung Kompas TV.
Saat itu, halte di depan SDN Kota Baru II dan III tersebut sedang dipenuhi oleh anak yang menunggu jemputan sepulang sekolah.
"Ia memang kebanyakan anak sekolah, karena ini halte SD, lagi berkumpul di halte, tiba-tiba ada kontainer yang nyelonong ke bahu jalan," kata Latif.
Selanjutnya, truk itu masih terus melaju hingga menabrak tiang tower komunikasi Telkomsel. Tiang itu pun roboh dan menimpa sejumlah kendaraan lain.
Ia menyebut, ada 30 orang yang menjadi korban kecelakaan tersebut, 10 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
"Anak sekolah ada 20 orang, dan yang sudah meninggal tadi anak sekolahnya ada tujuh orang," sambung Latif.(Wartakota/Kompas.com)