TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai hari ini, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini mengumumkan langsung kenaikan harga BBM.
Sejumlah kelompok masyarakat mengkritik kebijakan pemerintah ini.
Tak terkecuali pengemudi ojek online (ojol).
Ketua Forum Komunikasi Driver Online Indonesia Rahman Tohir menyatakan kenaikan harga BBM ini “hal yang sangat menyedihkan” bagi kalangan ojol.
"Kenaikan harga BBM ini pasti akan menyebabkan efek domino yang sangat luas, termasuk kebutuhan hidup," kata Tohir dikutip dari Kompas.TV, Sabtu (3/9/2022).
Baca juga: Faisal Basri Sebut Kenaikan Harga BBM Fenomena Global, di Indonesia Lebih Murah dari Arab Saudi
Tohir juga menyoroti kebijakan kenaikan tarif ojol yang tak kunjung ditetapkan.
Kenaikan tarif ojol dua kali tertunda oleh Kementerian Perhubungan.
Kenaikan tarif ojol sendiri sebelumnya sedianya akan ditetapkan pada 14 Agustus, tetapi ditunda.
Kemudian pada 29 Agustus, penetapan kenaikan tarif ojol kembali ditunda hingga kini.
Tohir khawatir tarif ojol tidak akan berdampak signifikan untuk menanggulangi dampak kenaikan BBM.
Pasalnya, kenaikan harga BBM disebutnya akan membawa efek domino ke harga kebutuhan pokok lain.
“Menurut saya dan menurut sebagian besar teman-teman, ini enggak ada artinya karena efek dominonya (kenaikan harga BBM) sangat luas. Karena kan tarif BBM sudah pasti akan menaikkan segala macam kebutuhan hidup,” kata Tohir.
Pengemudi Ojol Kaget