Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ini pelajaran bagi ibu-ibu atau emak-emak yang suka gosipin orang lain.
Kejadiannya di Cengkareng, Jakarta Timur.
Seorang emak-emak gosipin tetangganya nyaris berakhir penikaman dan pelaporan ke polisi.
Adalah Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Cengkareng Timur berinisial AS jadi murka setelah mengetahui dirinya jadi bahan pergunjingan emak-emak di Rusun Cinta Kasih Cengkareng.
Ia meludahi emak-emak tukang gosip tersebut yang sudah menggunjingkan permasalahan rumah tangganya dengan istri pada Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Suaminya Diterpa Gosip Miring, Zaskia Gotik: Mudah-mudahan Rumah Tangga Aku Bisa Panjang
Selain diludahi, AS saking kesalnya mengancam korban berinisial S pakai pisau.
Ketua RW 017 Cengkareng Timur, Mad Sani, bercerita awalnya pelaku bercerai dengan istrinya.
Semenjak cerai, pelaku pindah tempat tinggal dari rusun ke wilayah RW lain.
Begitu surat cerai turun, AS memutuskan menikah lagi dengan tetangganya yakni seorang kader jumantik.
Kader jumantik ini sebenarnya mendengar kabar simpang siur tentang keretakan hubungan rumah tangga AS dengan istrinya dulu.
"Dia (istri baru) jawab itu berita enggak benar," kata Mad Sani pada Kamis (8/9/2022).
Namanya hunian ramai dan padat, kaum emak-emak di sana punya hobi menggunjingkan orang lain.
Emak-emak berinisial S ini kemudian mengobrol kepada teman-temannya.
"Si S bilang si Eni enggak-enggak aja ternyata nikah sama dia (AS). Bohong nih kita dibohongin sama dia," ujarnya menirukan perkataan korban.
Kabar gosip itu sampai juga ke telinga AS.
Kuping AS jadi mendadak panas dan emosinya tiba-tiba mendidih.
AS pernah bertemu dengan S lalu meludahinya.
Namun tidak kena.
Sampai suatu ketika pada Jumat (19/8/2022) lalu, S yang bekerja sebagai kuli cuci baju bertemu kembali dengan AS saat menaiki sepeda di jalan.
Pelaku kemudian memanggil S ke dekat masjid, tempat AS mengontrak.
"Lalu si korban diludahi. Si ibu itu marah lalu ditariklah kerah baju si pelaku. Cekcok lagi terus diludahi lagi," lanjutnya.
Saking emosinya, AS sampai mengeluarkan pisau dan mengancam S.
Keributan itu kemudian dilerai oleh salah satu warga yang biasa meminta sumbangan amal jariyah.
Setelah kejadian itu, S melaporkan kepada Mad Sani yang baru selesai salat Jumat.
"Dia nemuin saya katanya mau lapor polisi. Saya bilang ada masalah apa? Lalu cerita lah dia," tambahnya.
Kasus itu sempat dimediasi pihak kelurahan.
Pelaku pun sudah mengakui perbuatannya.
"Tapi si ibu tetep enggak mau damai. Karena katanya orang tersebut sudah banyak bikin ulah," pungkasnya.