Aksi Tajudin disorot Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Baca juga: Ini Penampakan Pipa Gas Pemicu Wakil Ketua DPRD Kota Depok Ngamuk Hukum Sopir Truk Push Up
Dalam akun Twitter resminya pada Sabtu (24/9/2022), Mahfud menyebut seorang pejabat tidak boleh menunjukkan arogansinya di depan umum.
"Waduh, sepertinya tak boleh loh, pimpinan atau anggota DPRD menghukum orang secara fisik di tengah jalan. Bupati atau Gubernur pun tak boleh," kata Mahfud MD seperti dikutip, Minggu (25/9/2022).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menegaskan tidak sepatutnya seorang pejabat emosional dalam situasi dan kondisi apapun.
"Sebaiknya proporsional tak perlu emosional," ucapnya.
Sebelumnya, Aksi Wakil Ketua DPRD Depok, Tajudin Tabri menyuruh seorang sopir truk untuk melakukan push up dan berguling-guling di Jalan Raya Krukut, Limo, viral di media sosial.
Tajudin bahkan ketika itu juga menginjak sopir tersebut saat melakukan push up.
Tajudin sendiri akhirnya mengakui bahwa pria yang ada di dalam video itu adalah dirinya.
Dia juga menyebut bahwa tindakan itu merupakan sebuah kekhilafan.
"Saya melampaui batas kewenangan saya, bukan tugas saya menghukum itu, tapi didasari kekhilafan saya," kata Tajudin saat dihubungi, Jumat (23/9/2022).
Baca juga: Klarifikasi Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Tabri Hukum Sopir Truk Push Up: Memuncak Emosi Saya
Lalu apa sebenarnya pemicu kejadian tersebut?
Dalam konferensi persnya, ia mengaku mendapat telepon dari masyarakat sekitar ihwal truk yang melintas di Jalan Raya Kerukut, Limo, dan muatannya mengenai pagar pembatas pipa gas yang ada di lokasi.
"Saya mengklarifikasi kejadian tadi karena memang viral ya, saya secara pribadi terutama kejadian itu karena diluar batas kemampuan atau kontrol saya," jelas Tajudin di Warung Betawi Ngoempoel, Beji, Kota Depok, Jumat (23/9/2022).
"Kenapa demikian, karena ini kejadian sudah yang ketiga kali. Ketika kejadian kedua saya juga turun (ke lokasi)," sambungnya lagi.