TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- Nila Islamia (31) korban pembacokan suaminya di Kelurahan Jatijajar Kecamatan Tapos Depok, Jawa Barat, mengaku telah ditalak.
Sejam setelah ditalak, Nila kemudian dibacok suaminya, Rizki Noviandi Ahmad secara membabi buta.
Baca juga: Bapak Bacok Istri dan Anak di Depok: Saksi Tidak Berani Menolong Korban Karena Pelaku Membabi Buta
Akibat pembacokan tersebut, Nila kini kondisinya dalam keadaan kritis. Selain itu, anak pelaku KPC (11) tewas.
Endang paman Nila Islamia mengungkapkan bahwa sejam sebelum bapak bunuh anak tersebut terjadi atau sekira pukul 04.00 WIB, Nila menghubungi Edi.
Nila minta dia dijemput.
"Korban yang perempuan atau istri tersangka menelepon kakak saya yang juga pamannya dia Edi Mamay, katanya minta dijemput siangan aja, katanya dia sudah ditalak (oleh Rizki Noviandi Ahmad)," ujar Endang.
Lebih lanjut Endang mengatakan bahwa dia baru mengetahui kabar pukul 06.00 dan dikabarkan ada keributan.
"Saya pikir keributan keluarga biasa antara suami dan isteri, tapi ternyata ada kabar keponakan saya masuk rumah sakit luka berat sementara anaknya meninggal dunia. Lalu saya langsung ke Sentra Medika dan kondisinya keponakan yang sudah kritis," ujar Endang.
Baca juga: KRONOLOGI Pembunuhan di Depok, Pria Aniaya Keluarga Pakai Sajam, Anak Tewas dan Istri Kini Kritis
Lebih lanjut Endang mengatakan bahwa saat ini jenazah KPC masih di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Rencananya keluarga akan menguburkan KPC di pemakaman umum yang ada di Jatijajar Depok.
Rizki tega membunuh anaknya secara membabi buta sekira pukul 05.00 WIB, ketika sang anak hendak berangkat ke sekolah dan sudah menggunakan seragam sekolah.
Sementara Nila kritis karena mengalami luka berat di bagian leher dan dilarikan ke rumah sakit Sentra Medika Jalan Raya Bogor.
Menurut Ketua RT setempat Edi Kusnadi, kurang lebih jam 5 ada laporan pembunuhan di lingkungannya.
"Kurang lebih jam 5 lewat ada adik korban ke rumah minta tolong ada pembunuhan. Ketika saya datang ke lokasi kejadian di dalam rumah sudah banyak darah di ruang tengah. Sementarapelakunya masih ada di depan rumah. Di dalam masih ada korban yang berteriak, ternyata isterinya. Lalu kami bawa ke rumah sakit di Simpangan Depok tapi tidak diterima kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sentra Medika. Setelah itu baru kami laporkan ke polisi," ujar Edi.
Baca juga: Warga Sekitar Sebut Lokasi Pembunuhan Anak di Jatijajar Depok Selalu Tampak Sepi, Auranya Beda
Sementara itu diktemui di lokasi kejadian Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno menjelaskan kronologi dari kejadian tragis tersebut.
"Saksi yang tinggal di rumah lantai dua, mendengar teriakan dari korban dan langsung turun ke bawah menolong korban," ujar AKBP Yogen Heroes Baruno.
Kemudian karena pelaku masih menyerang membabi-buta, jadi saksi belum berani turun.
Saat pelaku keluar, saksi membantu korban dan menelepon pihak berwajib, yaitu kepolisian Metro Depok.
"Maksud dari membabi-buta adalah dilihat dari luka korban itu sadis dengan beberapa potongan termasuk jari yang putus," ungkapnya.
"Jadi saat ini kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit," lanjutnya.
Korban dari kejadian dihabisi oleh suaminya memiliki banyak luka termasuk di kepala korban.
Baca juga: 5 Fakta Suami Bunuh Istri di Bima: Korban Dibuang di Tebing Jembatan hingga Motif Dipicu Cemburu
"Untuk anak terdapat luka di kepala, kemudian jari putus, lalu ada mata serta leher," imbuh Yogen.
"Namun untuk istri saat ini masih kritis. Lukanya terdapat di muka dan di badan. Tetapi masih belum tahu pasti hasilnya seperti apa," sambungnya.
Pelaku menghabisi istri dan anaknya menggunakan senjata tajam (saham), yaitu parang.
Menurut AKBP Yogen Heroes Baruno, masih belum bisa memberikan kepastian apa penyebab dari kejadian ini, termasuk menurut saksi sering terjadi percekcokan diantara pelaku dan korban.
Penulis: Murtopo
Artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Sebelum Tragedi Ayah Bunuh Anak di Depok, Ibu Korban Minta Dijemput Keluarga Karena Sudah Ditalak