"Semua kegiatan sekolah diikutinya, pramuka doker cilik dan lainnya," ungkap Vera.
Terkait dengan peristiwa yang terjadi di kediamannya Pondok Jatijajar, RT 3 RW 8, Jatijajar, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.
Tentu hal tersebut mengagetkan semua pihak tidak terkecuali guru dan teman-teman K yang saat itu tengah belajar di dalam kelas.
"Kami semua guru dan teman almarhum, tentu sangat merasa kehilangan dengan adanya peristiwa ini," kata Vera.
Vera menambahkan atas kabar meninggalkan KPC, sampai ada salah satu teman korban yang tidak hentinya menangis hingga terjatuh pingsan.
Meski begitu Vera menjelaskan kepada siswa lain bahwa dibalik peristiwa ini ada hal positif yang bisa diambil, yakni dengan mengenang sosok almarhum sebagai pribadi yang baik dan sopan
"K meninggalkan pelajaran yang sangat berarti untuk kita semua, dengan contoh yang sudah K tinggalkan di sekolah ini," paparnya.
"Sosoknya yang baik, rajin dan penurut sehingga hal ini bisa menjadi contoh untuk kita semua," jelasnya.
"Anak ini meninggalkan pelajaran untuk kita semua. Ia telah menjadi guru bagi saya," sambungnya.
Sekolah Gelar Tahlilan
Pihak sekolah pun menggelar shalat dhuha sekaligus tahlilan atas kepergian siswi kelas 6 itu.
Doa pun dipanjatkan kepada Tuhan untuk kesembuhan ibu korban, Nila Islamia yang kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Acara yang dihadiri seluruh siswa dan guru-guru berlangsung khidmat.
Tangis haru mewarnai doa untuk kepergian K, khususnya para sahabat dan wali kelas K.