Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya luka akibat penganiayaan pada empat jasad korban.
Demikian disampaikan oleh Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy, Kamis (10/4/2022).
"Kalau sementara sih tidak ada tanda-tanda kekerasan, luka nggak ada," ujarnya.
Sementara itu menurut Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar, dari hasil autopsi tidak ditemukan adanya sisa makanan pada organ dalam keempat korban.
"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau beberapa hari gitu," kata Syafri.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce, Jumat.
Pasma menyebut kondisi keempat korban diketahui tampak mengering diduga karena korban mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Baca juga: Wali Kota Jakarta Barat Sebut Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Tidak Bersamaan Waktunya
"Otot-ototnya sudah mengecil, artinya ada kekurangan cairan, dehidrasi. Sehingga tubuh mayat ini menjadi kering, jadi mumifikasi," ujarnya.
Dari hasil autopsi juga diketahui bahwa keempat korban meninggal sejak 3 pekan lalu dengan waktu kematian berbeda.
"Berdasarkan keterangan forensik bahwa kematian ini dari 3 minggu yang lalu. Jasad bapak, ibu, dan iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," terangnya.
Kendati demikian, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian satu keluarga tersebut.
"Dokter RS Bhayangkara Polri akan memeriksa hati dan organ yang lainnya terkait kematian, sehingga bisa spesifik penyebab kematian keluarga ini," tambah Pasma.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Nanda Lusiana Saputri)