"Kita lihat lagi temuan-temuan autopsi lainnya. Yang pertama tentunya kita lihat dulu indeks massa tubuhnya dari luar. Berat badan dibagi dengan tinggi badan dalam meter, dikuadratkan."
"Maka kalau misalnya kita lihat indeks massa tubuhnya dibawah 18,5 artinya sudah terjadi malnutrisi," terang Ade.
Kemudian tanda lainnya bisa dilihat dari kondisi kulit jenazah ketika dicubit, apakah lambat atau tidak.
"Selanjutnya kita lihat lagi dari kulitnya itu sendiri. Kalau kulitnya itu dicubit lambat, ini ada suatu kondisi dehidrasi," imbuhnya.
Lebih lanjut Ade menyebut jika orang meninggal karena kelaparan maka bisa dilihat dalam organ dalamnya yang biasanya banyak terjadi kelainan.
Seperti organ jantung, ginjal, hati yang menjadi kecil ukurannya.
Baca juga: 1 Keluarga Tewas Karena Kelaparan 3 Minggu di Jakarta Barat: 3 Jenazah Lansia Ditaburi Kapur Barus
Lalu pada lambung, usus halus, dan usus besar koran terjadi ulkus atau bintik-bintik berdarah.
"Disini autopsi memegang peranan penting untuk melihat bagian dalam. Kalau orang memang kelaparan maka sebetulnya kita akan lihat banyak kelainan-kelainan di organ."
"Organnya menjadi kecil, seperti jantung, ginjal, hati, itu menjadi lebih kecil, beratnya juga menjadi ringan. Lalu lambung dan usus halus, usus besar itu bisa terjadi ulkus atau bintik-bintik berdarah misal."
"Jadi itu semua baru kita bisa mengatakan memang betul pada suatu kondisi kelaparan," jelas Ade.
Hasil Autopsi Jasad Satu Keluarga di Kalideres
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, satu keluarga yang beranggotakan empat orang ditemukan tewas di Citra Garden Satu Extention Blok AC 5 No 7, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) sore.
Adapun empat orang yang ditemukan tewas itu terdiri dari pasangan suami istri, anak, dan ipar
Sementara identitas keempatnya masing-masing suami RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68).
Baca juga: Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Spekulasi Kelaparan hingga Fakta Kondisi Dalam Rumah